Fenomena Momuri di Jepang, Bisnis Jasa Resign yang Bisa Jadi Peluang Cuan Baru
- Freepik
Lifestyle – Bagi banyak orang, mengundurkan diri dari pekerjaan bisa menjadi keputusan sulit, terutama jika harus berhadapan langsung dengan atasan atau HRD. Di negara seperti Jepang, di mana budaya kerja cenderung konservatif dan penuh tekanan, resign kerap menjadi proses yang emosional dan penuh beban mental.
Di tengah tantangan ini, muncul sebuah layanan unik bernama Momuri yang menawarkan solusi pengunduran diri tanpa harus konfrontasi langsung. Momuri bukan hanya menjadi bentuk inovasi sosial, tetapi juga membuka jalan bagi peluang bisnis baru yang relevan dengan tren kesehatan mental dan kebutuhan karyawan modern.
Kehadiran layanan ini menunjukkan bahwa bisnis tidak selalu harus berakar pada kebutuhan material, tetapi juga dapat tumbuh dari persoalan emosional dan psikologis dalam kehidupan profesional.
Apa Itu Momuri?
Melansir dari Washington Post, momuri berasal dari frasa bahasa Jepang “mou muri” yang berarti “saya tidak tahan lagi”. Layanan ini dikembangkan oleh perusahaan bernama Albatross yang berbasis di Tokyo, Jepang, dan mulai beroperasi pada tahun 2022.
Targetnya adalah karyawan yang ingin resign, tetapi merasa tidak nyaman atau takut menghadapi atasan mereka. Dengan membayar sekitar 22.000 yen atau sekitar Rp2 juta-an, klien bisa menyerahkan seluruh proses resign kepada tim Momuri.
Mulai dari menghubungi perusahaan, menyerahkan surat pengunduran diri, hingga menyelesaikan urusan administratif pasca resign. Untuk pekerja paruh waktu, tarifnya lebih murah, yakni sekitar 12.000 yen atau Rp1 juta-an.