Strategi Value Investing ala Benjamin Graham, Warisan Lawas yang Masih Ampuh untuk Investasi Zaman Sekarang
- Istimewa
Dengan kata lain, Anda perlu menyisakan “ruang aman” agar tetap terlindungi jika terjadi penurunan nilai atau kesalahan dalam analisis. Ini membantu mengurangi risiko kerugian jangka panjang secara signifikan.
2. Fokus pada Nilai Intrinsik, Bukan Harga Pasar
Graham percaya bahwa pasar sering kali tidak rasional. Harga saham bisa naik atau turun karena sentimen sesaat, bukan karena perubahan fundamental perusahaan. Oleh karena itu, investor sebaiknya menilai nilai intrinsik suatu saham berdasarkan kinerja keuangan, prospek bisnis, dan kekuatan kompetitif, bukan sekadar mengikuti tren.
3. Investasi Bukan Spekulasi
Salah satu pernyataan terkenal Graham adalah: “Investasi adalah membeli saham seperti Anda membeli bisnis, bukan tiket lotre.” Ia menekankan bahwa investasi harus dilakukan dengan analisis menyeluruh dan niat untuk menahan aset dalam jangka panjang, bukan mengejar keuntungan cepat seperti spekulan. Jika Anda bisa bersikap sabar dan rasional, strategi ini akan sangat menguntungkan.
4. Perhatikan Kinerja Keuangan Perusahaan
Dalam The Intelligent Investor, Graham memberikan panduan tentang bagaimana menilai perusahaan yang layak untuk investasi. Beberapa indikator yang disarankan antara lain: