Manis Tanpa Rasa Bersalah, Apakah Stevia Benar-benar Aman untuk Pasien Diabetes?
- Pixaby
Berbeda dari gula biasa yang langsung menaikkan kadar glukosa dalam darah, stevia tidak dicerna oleh tubuh sebagai karbohidrat. Senyawa manisnya melewati saluran pencernaan dan dimetabolisme di hati, lalu dibuang melalui urin. Inilah sebabnya mengapa stevia tidak menaikkan kadar gula darah dan memiliki indeks glikemik mendekati nol.
Menurut spesialis penyakit dalam dan endokrinologi dari Keck School of Medicine of USC, Dr. Anne Peters stevia adalah salah satu pemanis alternatif paling menjanjikan karena tidak hanya rendah kalori, tapi juga tidak memicu lonjakan insulin. Namun, ia menambahkan bahwa penting bagi pasien untuk memeriksa label produk karena campuran lain dalam produk stevia bisa memberikan hasil berbeda.
Sejumlah studi klinis menunjukkan bahwa konsumsi stevia dalam takaran wajar bisa memberikan beberapa manfaat untuk penderita diabetes:
Tidak meningkatkan gula darah: Sebuah studi tahun 2010 yang diterbitkan di Appetite Journal menemukan bahwa stevia tidak menyebabkan peningkatan kadar glukosa atau insulin setelah makan, dibandingkan dengan gula dan aspartam.
Membantu kontrol berat badan: Karena bebas kalori, stevia bisa membantu mengurangi asupan energi harian, yang penting dalam manajemen diabetes tipe 2.
Potensi anti-inflamasi: Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa steviol glycosides memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi.
Menurut Dr. David Ludwig dari Harvard, mengurangi konsumsi gula tambahan adalah langkah besar dalam pencegahan diabetes. Pemanis alami seperti stevia bisa menjadi bagian dari strategi tersebut, selama digunakan dengan bijak.
Pro dan Kontra Stevia
Pro: