Manis Tanpa Rasa Bersalah, Apakah Stevia Benar-benar Aman untuk Pasien Diabetes?
- Pixaby
Lifestyle –Bagi jutaan orang yang hidup dengan diabetes, setiap suap makanan manis bisa terasa seperti perjudian. Antara keinginan menikmati rasa manis dan kekhawatiran akan lonjakan gula darah, banyak pasien diabetes merasa harus mengorbankan kenikmatan demi kesehatan. Dalam dilema inilah stevia muncul sebagai secercah harapan—pemanis alami yang diklaim nol kalori, nol efek samping, dan tetap memberi rasa manis.
Namun, benarkah stevia benar-benar seaman yang dikatakan? Apakah stevia sungguh tidak memengaruhi kadar gula darah, dan apakah bisa menjadi solusi jangka panjang? Di balik popularitasnya, ternyata ada sejumlah perdebatan dan penelitian yang masih terus berkembang.
Artikel ini akan membahas secara menyeluruh pro dan kontra stevia dari sudut pandang ilmiah. Melalui artikel ini kita akan menelusuri apakah stevia memang sahabat manis bagi penderita diabetes—atau sekadar ilusi rasa aman.
Sebelum menjelaskan lebih lanjut, penting bagi Anda untuk tau apa itu stevia. Stevia berasal dari tanaman Stevia rebaudiana, yang tumbuh secara alami di Amerika Selatan. Selama berabad-abad, masyarakat lokal telah menggunakan daunnya sebagai pemanis alami. Kini, industri pangan modern mengolah stevia menjadi berbagai bentuk, seperti bubuk putih, cairan bening, dan tablet, yang bisa ditemukan di rak supermarket sebagai pengganti gula.
Senyawa steviol gycoside khususnya rebaudioside A dan stevioside diketahui memiliki pernanan penting dalam memberikan rasa manis. Senyawa ini 200–300 kali lebih manis dari gula, namun hampir tidak mengandung kalori.
Namun, penting diketahui bahwa tidak semua produk stevia di pasaran benar-benar murni. Banyak yang sudah dicampur dengan pemanis lain seperti erythritol atau maltodextrin. Kandungan campuran inilah yang bisa memengaruhi keamanan stevia bagi penderita diabetes.