Bertahan Demi Gaji, Tapi Tiap Hari Menangis Diam-diam, Artinya Depresi Kerja
- Pixaby
Lifestyle –Gaji masuk setiap tanggal muda, tapi yang datang bersamaan adalah perasaan hampa. Setiap pagi terasa seperti beban, bukan lagi rutinitas. Di transportasi umum atau di balik meja kerja, air mata kadang jatuh diam-diam. Tapi hidup harus lanjut. Ada cicilan, ada keluarga, dan ada rasa malu jika dianggap menyerah.
Banyak orang yang sedang mengalami “depresi kerja” tidak menyadarinya. Mereka mengira ini hanya fase lelah atau burnout biasa. Padahal, diam-diam kondisi ini bisa menggiring pada dampak serius bagi kesehatan jiwa dan fisik. Inilah kenapa penting untuk mengenali tanda-tandanya sejak awal—sebelum terlambat.
Depresi kerja bukan diagnosis resmi dalam DSM-5 (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders), namun gejalanya mirip dengan gangguan depresi mayor yang dipicu atau diperparah oleh kondisi pekerjaan. National Institute of Mental Health (NIMH) mencatat bahwa tekanan kronis di tempat kerja adalah salah satu pemicu utama gangguan mood di kalangan dewasa usia produktif.
Profesor psikologi klinis di University of Richmond, Dr. Laura Knouse menjelaskan bahwa depresi kerja ditandai dengan kehilangan motivasi, perasaan tidak berharga, hingga gejala fisik seperti sakit kepala kronis, gangguan tidur, dan kelelahan ekstrem yang tidak hilang meski sudah istirahat. Ini bukan hanya soal tak semangat kerja—ini soal kehilangan arah hidup.