Orang Tua Sering Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki, Menyehatkan atau Justru Berisiko?
- Freepik
- Mulai dari rumah
Lakukan barefoot walking di rumah terlebih dahulu di permukaan aman seperti lantai kayu, keramik, atau karpet. - Pilih permukaan alami dan bersih
Tanah taman yang kering, rumput bersih, atau pasir pantai adalah permukaan ideal. Hindari jalan berkerikil, panas, atau area publik yang kotor. - Lakukan secara bertahap
Mulai dengan 5–10 menit per hari, lalu tambahkan durasi sesuai kenyamanan. - Periksa dan rawat kaki secara rutin
Cuci kaki setelah aktivitas, keringkan dengan baik, dan oleskan pelembap jika kulit mulai kering atau pecah-pecah. - Perhatikan sinyal tubuh
Jika muncul nyeri, luka, atau perubahan bentuk kaki, hentikan sementara dan konsultasi ke dokter.
Alternatif: Sepatu Minimalis untuk Sensasi Tanpa Alas
Bagi yang tinggal di lingkungan tidak memungkinkan untuk berjalan benar-benar tanpa alas, ada sepatu minimalis. Sepatu ini dirancang menyerupai sensasi berjalan tanpa alas, dengan sol tipis dan fleksibel tapi tetap memberi perlindungan dari benda tajam.
Banyak pelari profesional dan penggemar barefoot walking menggunakan sepatu jenis ini sebagai bentuk transisi sebelum benar-benar barefoot, atau saat berada di tempat umum.
Jalan kaki tanpa alas bukan hanya soal gaya hidup alami, tapi juga bisa menjadi salah satu cara menjaga kesehatan otot kaki, postur tubuh, dan keseimbangan. Namun seperti halnya metode apa pun, tidak semua orang cocok langsung mempraktikkannya. Perlu pemahaman, kehati-hatian, dan adaptasi bertahap agar manfaatnya bisa dirasakan tanpa menimbulkan masalah baru.
“Barefoot walking adalah cara untuk mengembalikan fungsi alami kaki kita. Tapi penting untuk memahami bagaimana dan kapan melakukannya dengan benar,” Irene menyimpulkan.
Jadi, jika kamu tertarik mencoba berjalan tanpa alas, mulailah dari yang sederhana, dengarkan tubuhmu, dan jangan ragu untuk bertanya pada ahli jika ragu. Kesehatan bukan soal ikut tren, tapi soal memahami apa yang terbaik untuk tubuhmu sendiri.