Patah Hati Bisa Bikin Kurus? Ini Penjelasan Ilmiahnya!

Ilustrasi patah hati
Sumber :
  • iStock

Kurang tidur menurunkan kadar leptin (hormon kenyang), meningkatkan irisin (pembakar energi), dan membuat tubuh tidak stabil dalam mengatur kapan harus makan dan kapan harus menyimpan energi.

 

Tidur yang buruk juga membuatmu lebih mudah lelah dan tidak nafsu makan keesokan harinya.

 

4. Kecemasan dan Gelisah Membakar Energi Diam-Diam

 

Coba perhatikan, banyak orang yang patah hati menjadi gelisah, mondar-mandir, menggoyangkan kaki, atau bergerak tanpa sadar.

 

Aktivitas kecil ini disebut NEAT (Non-Exercise Activity Thermogenesis), yaitu kalori yang terbakar dari gerakan sehari-hari non-olahraga. Kamu mungkin tidak menyadari, tapi jika dilakukan terus-menerus, ini bisa menyebabkan defisit kalori dan menurunkan berat badan.

 

 

Turun Berat Badan = Sehat? Belum Tentu!

 

Banyak yang mengira kurus karena patah hati adalah berkah tersembunyi. Padahal, turun berat badan karena stres atau emosi yang tidak stabil bukanlah hal sehat.

"Kalau kamu kurus karena patah hati, itu artinya tubuhmu dalam kondisi tidak seimbang. Kamu bukan hanya kehilangan lemak, tapi juga otot, energi, dan kekuatan mental," Dr. Winch mengingatkan.

 

Efek buruk penurunan berat badan akibat patah hati: