Jam Berapa Sebaiknya Makan Malam agar Berat Badan Tidak Naik? Ini Penjelasan Ilmiahnya!

Ilustrasi makan malam
Sumber :
  • Pixaby

LifestyleMakan malam selalu jadi momen yang dinanti-nanti. Setelah seharian sibuk, banyak orang merasa baru bisa menikmati makanan favorit mereka di malam hari. Tapi tahukah kamu? Kebiasaan makan malam yang terlalu larut ternyata bisa berdampak besar terhadap berat badan.

Meskipun kamu sudah mengatur kalori, memilih makanan rendah lemak, atau menghindari gula, waktu makan malam yang salah bisa menggagalkan semuanya. Menurut para ahli, tubuh punya 'jam kerja' tersendiri, termasuk dalam hal mencerna dan menyimpan makanan. Salah waktu makan sama dengan lebih mudah menumpuk lemak!

Untuk diketahui tubuh manusia sendiri ternyata tidak bekerja konstan 24 jam. Ia punya ritme sirkadian, yaitu jam biologis internal yang mengatur berbagai fungsi tubuh, mulai dari suhu tubuh, produksi hormon, metabolisme, hingga rasa lapar dan kenyang.

Menurut peneliti dari Salk Institute dan pakar terkemuka di bidang ritme sirkadian,Dr. Satchin Panda, waktu makan sangat memengaruhi efektivitas sistem metabolisme.

"Tubuh kita tidak dirancang untuk memproses makanan besar pada malam hari. Makan terlalu larut malam bisa mengacaukan sistem metabolisme dan menyebabkan penumpukan lemak," kata dia.

Menjelang malam, tubuh mulai mempersiapkan diri untuk istirahat. Produksi insulin, (hormon yang membantu menyerap gula dari darah) menurun. Ini artinya, jika kamu makan malam terlalu larut, terutama makanan tinggi karbohidrat atau gula, tubuh akan kesulitan mengolahnya menjadi energi. Akibatnya? Gula berlebih akan disimpan dalam bentuk lemak.

Sebuah studi dari Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism di tahun 2015 menemukan bahwa peserta yang makan malam larut mengalami peningkatan gula darah dan lemak darah yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang makan lebih awal, meski makanannya sama persis.