IF vs OMAD: Mana yang Lebih Efektif untuk Turun Berat Badan dan Gaya Hidup Sehat?

Makanan
Sumber :
  • Pixaby

Dari segi penurunan berat badan, IF menawarkan fleksibilitas dalam pola makan, memungkinkan seseorang untuk tetap menikmati waktu makan bersama keluarga atau mengikuti rutinitas sehari-hari dengan lebih mudah. Metode ini cocok untuk pemula karena tidak terlalu membatasi frekuensi makan, hanya mengatur waktunya saja. Sebaliknya, OMAD cenderung memberikan hasil yang lebih cepat dalam menurunkan berat badan karena asupan kalori harian yang jauh lebih rendah. Namun, rasa lapar ekstrem sering kali menjadi tantangan tersendiri bagi mereka yang belum terbiasa.

 

Dari segi keseimbangan nutrisi, IF memberikan kesempatan lebih besar untuk mendistribusikan asupan makanan secara merata sepanjang jendela makan. Seseorang bisa mengatur menu yang seimbang dalam dua hingga tiga waktu makan. Sedangkan dalam OMAD, semua kebutuhan tubuh harus dipenuhi dalam satu kali makan. Jika tidak dirancang dengan baik, risiko kekurangan nutrisi bisa sangat tinggi.

 

Dilihat dari tingkat kesulitan, IF cenderung lebih ringan dan mudah disesuaikan dengan gaya hidup siapa saja. Jendela makan yang lebih lebar membuat adaptasi lebih nyaman. OMAD, di sisi lain, memerlukan kontrol diri yang tinggi dan tidak semua orang mampu bertahan menjalani puasa selama 23 jam setiap hari.

 

Kedua metode ini memiliki manfaat kesehatan yang serupa, seperti membantu menurunkan kadar gula darah, meningkatkan sensitivitas insulin, serta memicu proses pembersihan sel tubuh yang dikenal sebagai autofagi. Meski demikian, IF dianggap lebih sustainable atau mudah dijaga dalam jangka panjang, terutama karena tidak terlalu mengganggu keseimbangan sosial dan psikologis seseorang.