IF vs OMAD: Mana yang Lebih Efektif untuk Turun Berat Badan dan Gaya Hidup Sehat?

Makanan
Sumber :
  • Pixaby

 

Berbicara tentang dampak psikologis dan sosial, IF memungkinkan seseorang tetap menikmati momen makan bersama orang-orang terdekat saat jendela makan berlangsung. Ini menjadikannya pilihan yang lebih bersahabat bagi mereka yang ingin tetap menjaga hubungan sosial. Sebaliknya, OMAD cenderung membatasi karena hanya ada satu kesempatan makan dalam sehari, yang bisa bertabrakan dengan waktu makan bersama keluarga atau teman.

 

Bagi pemula, IF adalah pilihan yang lebih aman dan lebih mudah diikuti. Metode ini juga cocok bagi mereka yang memiliki rutinitas sibuk dan ingin menurunkan berat badan secara perlahan namun konsisten. Sementara itu, OMAD lebih cocok untuk orang-orang yang sudah terbiasa dengan pola puasa jangka panjang, memiliki kontrol diri yang kuat, dan ingin melihat hasil penurunan berat badan yang lebih cepat dalam waktu singkat.

 

Risiko yang Perlu Diperhatikan

OMAD memiliki risiko tertentu, seperti gangguan pencernaan karena konsumsi makanan dalam jumlah besar sekaligus, potensi kekurangan nutrisi jika makanan tidak seimbang, serta kelelahan atau kurangnya fokus sepanjang hari. IF juga memiliki tantangan tersendiri, terutama pada masa adaptasi awal. Beberapa orang mungkin mengalami pusing, lemas, atau ketidaknyamanan karena perubahan pola makan. Jika jendela makan digunakan untuk mengonsumsi makanan tinggi gula atau tidak sehat, manfaat IF juga bisa berkurang.