Waspada Penipuan: Cara Menghindari Jebakan Wisatawan dan Menjamin Perjalanan Aman
Senin, 29 September 2025 - 14:32 WIB
Sumber :
- Pexels
Di tempat-tempat umum yang padat seperti pasar, stasiun, atau tempat wisata populer, pencopet seringkali bekerja secara berkelompok dengan taktik pengalihan perhatian. Contohnya, seseorang berpura-pura menabrak Anda, menjatuhkan sesuatu, atau mencoba menjual barang murahan secara agresif. Sementara perhatian Anda teralihkan, rekan mereka dengan cepat mengambil dompet, ponsel, atau barang berharga dari saku atau tas yang tidak terkunci.
Strategi Pencegahan yang Mendalam dan Efektif
Baca Juga :
5 Negara Ramah Muslim untuk Wisata Halal 2025: Kenyamanan dan Pengalaman Spiritual yang Mendalam
Kewaspadaan adalah benteng pertahanan terbaik. Terapkan strategi berikut untuk meminimalkan risiko menjadi korban penipuan.
1. Lakukan Riset dan Verifikasi Legalitas Secara Mendalam
Jangan pernah terburu-buru dalam melakukan pemesanan. Lakukan riset menyeluruh terhadap penyedia layanan:
- Cek Legalitas: Untuk agen perjalanan, pastikan mereka terdaftar di asosiasi pariwisata resmi (seperti ASITA di Indonesia) dan memiliki izin usaha yang sah.
- Periksa Reputasi: Baca ulasan dari berbagai sumber independen (TripAdvisor, Google Reviews, forum traveler). Waspadai ulasan yang terlihat terlalu seragam atau palsu.
- Verifikasi Kontak: Pastikan mereka memiliki alamat kantor fisik yang jelas, nomor telepon yang dapat dihubungi, dan situs web resmi yang profesional (bukan sekadar akun media sosial).
2. Hindari Tawaran yang "Terlalu Bagus untuk Kenyataan"
Halaman Selanjutnya
Gunakan akal sehat. Jika paket tur 10 hari ke destinasi mahal ditawarkan dengan harga yang setengah dari harga normal, kemungkinan besar itu adalah jebakan. Bandingkan harga dari minimal tiga sumber terpercaya sebelum membuat keputusan. Penawaran harga fantastis seringkali merupakan umpan untuk menarik korban.