5 Penyebab Pesawat Delay, Mana yang Harus Kasih Kompensasi ke Penumpang?
- Pixabay
Namun, maskapai seperti Garuda Indonesia atau Lion Air biasanya menawarkan akomodasi seperti makanan ringan atau minuman untuk keterlambatan lebih dari dua jam, sesuai kebijakan internal mereka. Penumpang disarankan untuk memantau prakiraan cuaca dan pembaruan penerbangan melalui aplikasi maskapai.
2. Masalah Teknis Pesawat
Masalah teknis, seperti kerusakan mesin atau sistem navigasi, sering menyebabkan delay karena pesawat harus diperiksa atau diperbaiki demi keamanan. Jika masalah ini terjadi karena kelalaian perawatan maskapai, penumpang berhak atas kompensasi sesuai aturan.
Di Indonesia, untuk keterlambatan lebih dari tiga jam, maskapai wajib memberikan kompensasi berupa makanan, minuman, atau pengembalian dana sebagian, tergantung durasi delay.
Untuk penerbangan internasional, Regulasi EC 261/2004 menetapkan kompensasi hingga €600 (sekitar Rp10 juta) untuk delay lebih dari tiga jam, tergantung jarak penerbangan. Pastikan untuk menyimpan boarding pass dan meminta surat keterangan delay dari maskapai sebagai bukti klaim.
3. Kemacetan Lalu Lintas Udara
Kemacetan di ruang udara atau bandara yang sibuk, seperti Soekarno-Hatta, sering menyebabkan delay karena terbatasnya slot pendaratan atau lepas landas. Faktor ini biasanya berada di luar kendali maskapai, melibatkan pengaturan oleh otoritas lalu lintas udara seperti AirNav Indonesia. Karena dianggap sebagai keadaan luar biasa, penumpang tidak berhak atas kompensasi finansial.