Perbedaan Korea Selatan dan Utara, Ada Idol Juga Gak Sih?
- Pixabay
Lifestyle –Korea Selatan dan Korea Utara, dua negara yang terletak di Semenanjung Korea, memiliki sejarah yang sama namun kini menjalani kehidupan yang sangat berbeda. Setelah Perang Korea (1950–1953), keduanya berpisah menjadi dua entitas dengan ideologi, budaya, dan gaya hidup yang kontras. Korea Selatan dikenal sebagai pusat teknologi dan budaya pop global, sementara Korea Utara tetap misterius dengan sistem pemerintahan tertutup.
Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah: apakah Korea Utara juga memiliki fenomena idol seperti Korea Selatan? Artikel ini mengupas perbedaan kedua negara secara mendalam, termasuk aspek budaya pop, dengan mengembangkan informasi dari sumber terpercaya dan data lainnya untuk memberikan wawasan yang lebih kaya.
1. Sistem Pemerintahan
Korea Selatan adalah demokrasi dengan sistem presidensial, di mana warga memilih pemimpin melalui pemilu bebas. Sebaliknya, Korea Utara adalah negara totaliter yang dipimpin oleh dinasti Kim, dengan Kim Jong-un sebagai pemimpin tertinggi saat ini. Partai Buruh Korea mengendalikan semua aspek kehidupan, dan tidak ada kebebasan politik atau oposisi. Sistem ini mencerminkan perbedaan mendasar dalam kebebasan individu dan struktur sosial kedua negara.
2. Ekonomi dan Pembangunan
Korea Selatan memiliki ekonomi pasar yang maju, menjadi rumah bagi perusahaan global seperti Samsung dan Hyundai. Negara ini menempati peringkat tinggi dalam indeks pembangunan manusia. Di sisi lain, Korea Utara mengadopsi ekonomi terpusat dengan fokus pada militer, yang menyebabkan isolasi ekonomi dan tantangan seperti kelangkaan pangan. Infrastruktur di Korea Utara jauh tertinggal dibandingkan kota-kota modern seperti Seoul.
3. Akses Informasi dan Internet
Korea Selatan dikenal sebagai salah satu negara dengan internet tercepat di dunia, dengan akses bebas ke media sosial dan platform global. Sebaliknya, Korea Utara membatasi akses internet hanya untuk elite, sementara warga biasa hanya dapat menggunakan intranet lokal bernama Kwangmyong. Media di Korea Utara sepenuhnya dikontrol negara untuk menyebarkan propaganda.
4. Budaya Pop dan Fenomena Idol
Korea Selatan adalah pusat budaya pop global melalui Hallyu, dengan grup idol seperti SEVENTEEN dan BLACKPINK yang mendunia. Industri K-pop didukung oleh agensi profesional dan pelatihan intensif. Di Korea Utara, tidak ada fenomena idol seperti di Selatan. Hiburan dikontrol negara, dengan grup musik seperti Moranbong Band yang tampil untuk memuji pemerintah. Lagu-lagu di Korea Utara berfokus pada propaganda, bukan hiburan komersial.
5. Kebebasan Berekspresi
Di Korea Selatan, warga memiliki kebebasan berekspresi melalui seni, media, dan protes damai, meskipun ada batasan tertentu. Korea Utara, sebaliknya, tidak mentoleransi kritik terhadap pemerintah. Seni, musik, dan sastra harus sesuai dengan ideologi Juche, dan pelanggaran dapat berujung pada hukuman berat, termasuk penahanan di kamp kerja.
6. Militer dan Wajib Militer
Kedua negara memiliki wajib militer, tetapi pelaksanaannya berbeda. Di Korea Selatan, pria wajib menjalani dinas militer selama sekitar 18–21 bulan, dengan pengecualian untuk atlet atau artis tertentu. Di Korea Utara, wajib militer berlangsung hingga 10 tahun untuk pria dan 7 tahun untuk wanita, mencerminkan prioritas militerisasi negara. Anggaran militer Korea Utara jauh lebih besar relatif terhadap ekonominya dibandingkan Korea Selatan.
7. Pariwisata
Korea Selatan adalah destinasi wisata populer dengan atraksi seperti istana Gyeongbokgung dan pulau Jeju. Wisatawan dapat berkunjung secara bebas. Sebaliknya, wisata ke Korea Utara sangat terbatas, hanya melalui agen tur resmi, dengan itinerary yang dikontrol ketat. Turis di Korea Utara tidak boleh berinteraksi bebas dengan warga atau memotret sembarangan.
8. Pendidikan
Korea Selatan memiliki sistem pendidikan yang kompetitif, dengan fokus pada inovasi dan teknologi. Universitas seperti Seoul National University termasuk yang terbaik di Asia. Di Korea Utara, pendidikan diarahkan untuk mendukung ideologi negara, dengan kurikulum yang menekankan loyalitas kepada pemimpin. Akses ke pendidikan tinggi terbatas bagi warga dengan status sosial rendah.
9. Gaya Hidup dan Fashion
Korea Selatan terkenal dengan tren fashion yang dinamis, dipengaruhi oleh K-pop dan drama Korea. Warga bebas mengekspresikan gaya mereka. Di Korea Utara, pemerintah mengatur pakaian dan potongan rambut, melarang gaya Barat seperti jeans karena dianggap kapitalis. Warga diwajibkan mengikuti standar yang ditetapkan negara.
10. Interaksi dengan Dunia Luar
Korea Selatan aktif dalam diplomasi global dan menjadi anggota organisasi seperti PBB dan OECD. Warganya sering bepergian ke luar negeri. Korea Utara, sebaliknya, sangat tertutup, dengan hubungan internasional yang terbatas dan sanksi ekonomi dari banyak negara. Warga Korea Utara jarang diizinkan meninggalkan negara, kecuali untuk keperluan resmi.