Tips Cerdas Mengelola Pesangon Biar Tetap Hidup Nyaman Saat Cari Kerja Baru
Lifestyle –Bagi sebagian orang, pesangon adalah jaring pengaman ketika harus menghadapi kenyataan kehilangan pekerjaan. Dana ini bisa menjadi penolong utama untuk membiayai hidup selama mencari pekerjaan baru.
Namun, tanpa pengelolaan yang cermat, pesangon bisa habis dalam waktu singkat, meninggalkan tekanan finansial yang lebih besar. Oleh karena itu, penting untuk menyusun strategi pengelolaan pesangon sejak awal, agar kita tetap hidup nyaman, tagihan terbayar, dan dana tetap aman sampai penghasilan baru datang.
Evaluasi Finansial Awal
Langkah pertama sebelum mengatur penggunaan pesangon adalah mengevaluasi kondisi keuangan secara menyeluruh.
- Periksa jumlah pesangon yang diterima dan ketahui apakah akan dibayarkan sekaligus atau bertahap.
- Catat biaya hidup bulanan: kebutuhan rumah tangga, makan, transportasi, asuransi, dan cicilan.
- Perhatikan manfaat tambahan yang mungkin diberikan perusahaan, seperti asuransi kesehatan yang masih aktif beberapa bulan atau pelatihan untuk membantu transisi karier.
- Jika memungkinkan, ajukan tunjangan pengangguran (bila berlaku) untuk menambah pemasukan sementara.
Memahami situasi awal ini akan memudahkan kita menentukan prioritas penggunaan dana.
Dalam kondisi pasar kerja yang tidak pasti, menjaga kestabilan finansial adalah kunci. Seorang penasihat keuangan yang dikutip oleh Investopedia menekankan bahwa dengan pasar kerja yang penuh ketidakpastian, kestabilan keuangan sangat penting.
“Gunakan bonus atau uang pesangon untuk memperkuat cadangan keuangan. Idealnya, miliki dana darurat yang cukup untuk menutup biaya hidup setidaknya selama 12 bulan, dikombinasikan dengan pesangon yang diterima,” kata dia.
Artinya, sebelum memikirkan pelunasan utang besar atau memulai usaha, pastikan ada dana yang bisa digunakan untuk hidup selama satu tahun penuh jika pencarian kerja memakan waktu lama.
Strategi Mengelola Pesangon
1. Menyusun Dana Darurat (Prioritas Utama)
Dana darurat adalah pondasi utama. Simpan sebagian besar pesangon di instrumen yang aman, mudah diakses, dan minim risiko seperti:
- Tabungan bank dengan bunga tinggi
- Reksa dana pasar uang
- Deposito jangka pendek (1–3 bulan)
Targetnya adalah minimal 6–12 bulan biaya hidup. Jika pasar kerja sedang lesu atau posisi yang dicari sangat spesifik, targetkan hingga 12–18 bulan.
2. Mengurangi Beban Utang
Utang berbunga tinggi seperti kartu kredit atau pinjaman pribadi bisa cepat menggerus keuangan. Strateginya:
- Lunasi utang berbunga tinggi terlebih dahulu.
- Untuk utang berbunga rendah, pertimbangkan membayar cicilan minimum saja sementara fokus menjaga likuiditas.
- Gunakan metode avalanche (prioritaskan bunga terbesar) atau snowball (prioritaskan utang terkecil untuk motivasi).
Dengan cara ini, Anda tetap mengurangi beban bunga tanpa mengorbankan dana cadangan.
3. Memanfaatkan Waktu Luang dengan Bijak
Alih-alih terburu-buru menerima pekerjaan apa pun, gunakan waktu ini untuk:
- Memperbarui CV dan profil LinkedIn
- Mengikuti kursus keterampilan baru yang relevan dengan industri
- Membangun jaringan profesional
- Mencoba proyek freelance atau konsultasi kecil-kecilan untuk menambah pemasukan
Seperti disarankan oleh Edward Nevraumont, penulis di Medium bahwa menggunakan sebagaian pesangon untuk memberi diri Anda ruang bernapas.
“Bereksperimenlah, pelajari keterampilan baru, dan coba bangun sesuatu,” kata dia.
Contoh Rencana Alokasi Pesangon
Misalnya Anda menerima pesangon Rp100 juta, pembagiannya bisa seperti ini:
- 50% (Rp50 juta) dialihkan untuk dana darurat (tabungan atau reksa dana pasar uang)
- 30% (Rp30 juta) dialihkan untuk pelunasan utang berbunga tinggi
- 20% (Rp20 juta) dialihkan untuk investasi kecil untuk pengembangan diri, kursus online, atau modal usaha skala mikro
Pembagian ini fleksibel, tergantung besarnya pesangon, jumlah utang, dan kebutuhan keluarga.
Taktik Pendukung
- Atur strategi pajak: jika pesangon besar, pertimbangkan meminta pembayaran bertahap untuk menghindari lonjakan tarif pajak.
- Pantau pengeluaran: buat catatan rutin, evaluasi setiap bulan, dan potong biaya yang tidak esensial.
- Review kondisi finansial: jika pencarian kerja lebih lama dari rencana, sesuaikan gaya hidup dan strategi penggunaan dana.
Pesangon bukan sekadar uang pengganti gaji, tapi modal bertahan hidup di masa transisi karier. Dengan menyusun dana darurat yang kuat, melunasi utang secara strategis, dan memanfaatkan waktu untuk meningkatkan keterampilan, Anda bisa tetap hidup nyaman sampai pekerjaan baru didapat.
Seperti pesan ahli, kestabilan finansial lebih penting daripada memaksakan pelunasan utang atau memulai usaha tanpa cadangan. Kelola dengan cermat, dan pesangon Anda akan menjadi penyelamat, bukan sekadar uang yang lewat begitu saja.