Gugup Besok Mau Wawancara Kerja? Ini 7 Cara Biar Jawaban Wawancaramu Nggak Terlihat Ngedadak
- Freepik
Lifestyle –Kamu mungkin sudah belajar keras, CV-mu oke, dan pengalamanmu cukup. Tapi begitu masuk ruang wawancara, mendadak gugup, suara gemetar, dan jawaban terdengar seperti spontan tanpa arah. Padahal, wawancara kerja adalah kesempatan penting untuk menunjukkan siapa dirimu sebenarnya—dan kamu ingin tampil sebaik mungkin.
Gugup itu wajar. Tapi untungnya, bisa dilatih dan diantisipasi. Dalam artikel ini, kita akan membahas 7 strategi jitu agar jawabanmu saat wawancara tidak terdengar ngedadak, meskipun kamu sebenarnya sedang deg-degan. Semua tips ini juga didukung oleh penjelasan dari psikolog sosial dari Harvard Business School, Dr. Amy Cuddy.
Menurut Dr. Amy Cuddy, pewawancara tidak hanya menilai apa yang kamu katakan, tapi juga bagaimana kamu menyampaikannya. Ketika seseorang terlihat gugup, berbicara terburu-buru, atau menjawab seolah sedang menebak, lawan bicara akan menangkap sinyal bahwa kamu tidak siap atau tidak percaya diri meskipun isi jawabanmu sebenarnya sudah benar.
“Presence atau kehadiran, adalah kombinasi dari kesadaran, kepercayaan diri, dan kesiapan emosional. Orang yang hadir secara penuh baik secara mental maupun fisik—cenderung memberi kesan lebih kuat, tulus, dan kredibel dalam wawancara," kata Amy dalam bukunya Presence: Bringing Your Boldest Self to Your Biggest Challenges
Jadi, yuk kita bahas tujuh cara praktis agar kamu bisa tampil maksimal saat wawancara kerja dan memberikan jawaban yang solid, jelas, dan meyakinkan.
1. Gunakan Teknik STAR (Situation, Task, Action, Result)
Salah satu alasan jawabanmu bisa terdengar berantakan adalah karena tidak ada kerangka berpikir yang jelas. Teknik STAR adalah cara paling sederhana dan efektif untuk menjawab pertanyaan berbasis pengalaman.
Situation: Jelaskan latar belakangnya
Task: Apa tanggung jawabmu
Action: Apa yang kamu lakukan
Result: Hasil yang kamu capai
Contoh: “Saat saya menjadi ketua panitia acara kampus (S), saya bertugas memastikan seluruh rangkaian acara berjalan tepat waktu (T). Saya membuat timeline detail dan membagi tugas harian ke tiap divisi (A), dan hasilnya acara selesai lebih awal dengan partisipasi 30% lebih banyak dari tahun sebelumnya (R).”
Teknik ini bikin jawabanmu padat, terarah, dan punya dampak.
2. Latihan Pertanyaan Umum Sebelum Hari-H
Bayangkan kamu datang ke wawancara tanpa tahu pertanyaan apa pun yang mungkin ditanya. Pasti panik, kan? Nah, untuk mencegah itu, kamu bisa mulai dari pertanyaan paling umum:
“Ceritakan tentang diri Anda.”
“Apa kekuatan dan kelemahan Anda?”
“Kenapa Anda ingin bekerja di sini?”
“Pernah menghadapi konflik di tim? Apa yang Anda lakukan?”
Latihan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini bukan untuk menghafal, tapi membiasakan diri berbicara dengan alur yang jelas. Amy menyebut ini sebagai latihan komunikasi nonverbal dan mental scripting, semakin sering kamu bicara, semakin terasa natural saat hari wawancara tiba.
3. Tulis 3 Poin Utama Sebelum Wawancara
Sebelum wawancara, ambil waktu 10 menit untuk mencatat 3 hal utama yang ingin kamu tonjolkan, seperti:
Nilai unik yang kamu tawarkan
Pengalaman paling relevan
Alasan kuat kenapa kamu ingin bergabung
Poin ini bisa jadi pegangan saat kamu kehilangan arah atau blank. Kamu bisa mengarahkan jawaban ke arah poin-poin ini secara halus. Misalnya, kalau kamu ingin menonjolkan bahwa kamu orang yang inisiatif, kamu bisa menyisipkan itu di berbagai jawaban.
4. Ulangi Pertanyaan Sebelum Menjawab
Salah satu trik psikologis yang sederhana tapi efektif, jangan langsung menjawab. Ambil jeda dengan mengulang atau menyusun ulang pertanyaan sebelum menjawab. Contoh:
Interviewer: “Apa tantangan terbesar Anda di pekerjaan sebelumnya?”
Kamu: “Tantangan terbesar saya di pekerjaan sebelumnya ya… saya rasa itu saat harus memimpin tim dalam situasi mendadak...”
Teknik ini bukan hanya memberi kamu waktu berpikir, tapi juga membuat kamu terlihat reflektif dan terstruktur.
5. Latihan dengan Suara Keras atau Teman
Membaca jawaban di kepala tidak sama dengan mengucapkannya. Banyak orang merasa siap, tapi saat bicara langsung, malah grogi dan kehilangan kata. Cobalah berlatih menjawab dengan suara keras atau minta bantuan teman sebagai interviewer simulasi.
Kamu bisa merekam jawabanmu dan dengarkan kembali, apakah terdengar jelas, terlalu cepat, atau terlalu datar? Ini cara terbaik melatih nada bicara, ekspresi, dan kecepatan menjawab.
6. Terapkan Power Pose Sebelum Masuk Ruangan
Ini adalah teknik paling terkenal dari Amy. Power pose adalah postur tubuh terbuka dan percaya diri yang dilakukan selama 2 menit sebelum situasi penting.
Contohnya: berdiri tegak dengan tangan di pinggang seperti superhero.
Menurut riset Dr. Cuddy, power pose dapat:
Meningkatkan kadar testosteron (hormon dominan/percaya diri)
Menurunkan kadar kortisol (hormon stres)
Memberikan efek psikologis rasa kontrol dan tenang
Coba lakukan di toilet atau ruang tunggu sebelum masuk ruang wawancara. Kamu akan merasa lebih stabil dan siap.
7. Jawab Dengan Struktur, Tapi Gunakan Nada Percakapan
Jawaban yang bagus adalah yang terdengar seperti percakapan alami, bukan seperti membaca skrip. Setelah kamu punya struktur dan latihan, penting untuk menjaga nada suara tetap ringan, senyum sewajarnya, dan kontak mata yang cukup.
Kamu bisa membayangkan sedang bercerita ke teman profesional, bukan seperti ujian skripsi. Gunakan jeda, variasi nada, dan sedikit gestur tangan untuk memberi kesan tenang dan percaya diri.
Hindari Kesalahan Ini
Beberapa kesalahan berikut bisa membuat jawabanmu tetap terdengar “ngedadak” meskipun sudah siap:
Menjawab terlalu cepat tanpa berpikir
Mengulang kata filler seperti “eh…”, “apa ya…”, “kayaknya…”
Fokus hanya pada isi, tapi lupa cara menyampaikannya
Suara terlalu pelan atau tanpa ekspresi
Kesadaran terhadap hal-hal ini bisa kamu latih lewat rekaman suara atau latihan bersama teman.