Apakah Kebiasaan Selingkuh Bisa Menurun ke Anak? Orang Tua Harus Tahu Hal Ini
- Freepik
Pola asuh berperan besar dalam membentuk kepribadian dan mekanisme anak dalam menjalin hubungan sosial. Jika orang tua yang berselingkuh gagal menjelaskan secara sehat kepada anak tentang konflik yang terjadi, atau bahkan menyalahkan pasangan di depan anak, maka anak cenderung mengembangkan ketidakpercayaan terhadap hubungan dan otoritas.
Dalam jangka panjang, hal ini bisa memicu masalah relasi di masa dewasa, seperti:
- Kesulitan membangun kepercayaan dalam hubungan percintaan
- Ketakutan akan komitmen
- Reproduksi pola manipulatif yang sama
- Kurangnya empati dalam menyikapi pasangan
Menurut penelitian dalam jurnal Journal of Family Psychology, anak-anak yang mengalami disfungsi keluarga, termasuk perselingkuhan, memiliki kecenderungan lebih tinggi mengalami gangguan emosional dan hubungan interpersonal yang bermasalah saat dewasa.
Apakah Selingkuh Bisa Diwariskan?
Dari perspektif ilmiah, tidak ada gen khusus yang menyebabkan seseorang menjadi pelaku perselingkuhan. Namun, para ahli psikologi menyebut bahwa faktor nurture (pengasuhan dan lingkungan) memainkan peran yang sangat besar. Dengan kata lain, selingkuh tidak diwariskan secara biologis, melainkan bisa dipelajari dan diinternalisasi melalui pengalaman hidup.
Kebiasaan ini lebih bersifat sebagai behavioral pattern yang terbentuk dari pengamatan dan pembiasaan sejak dini. Jika anak melihat bahwa konflik dalam hubungan selalu diakhiri dengan kebohongan atau pengkhianatan, maka besar kemungkinan mereka akan kesulitan membentuk nilai kejujuran dan komitmen yang kuat dalam hubungan mereka sendiri di masa depan.