5 Trik Ampuh Agar Anak Akur, Rumah Tenang Hati Senang
- Freepik
Lifestyle – Orang tua mendambakan rumah yang penuh kehangatan dengan anak-anak yang rukun dan akur. Namun kenyataannya, perselisihan kecil antar saudara sering kali tidak terhindarkan.
Pertengkaran kakak adik ini dipicu banyak hal, mulai dari berebut mainan, merasa iri hati, hingga perbedaan karakter bisa memicu pertengkaran. Meski wajar, konflik yang terlalu sering dapat menimbulkan jarak antar anak dan membuat suasana rumah menjadi tidak nyaman.
Agar kondisi ini tidak berlarut-larut, orang tua perlu menerapkan strategi yang tepat untuk menciptakan hubungan harmonis di antara anak-anak. Berikut adalah lima trik sederhana namun efektif agar anak lebih akur dan kompak di rumah.
1. Ajarkan Berbagi Sejak Dini
Salah satu penyebab utama anak sering bertengkar adalah masalah berebut barang, baik mainan maupun perhatian orang tua. Oleh karena itu, penting untuk mengajarkan konsep berbagi sejak dini. Anak perlu memahami bahwa berbagi bukan berarti kehilangan, melainkan bentuk kepedulian terhadap orang lain.
Cara sederhana yang bisa dilakukan adalah melibatkan anak dalam aktivitas berbagi, misalnya makan bersama dengan porsi yang dibagi rata atau saling meminjam mainan. Dengan kebiasaan ini, anak akan belajar menumbuhkan empati dan lebih mudah menerima keberadaan saudara mereka.
2. Ciptakan Aktivitas Bersama yang Menyenangkan
Kebersamaan adalah kunci agar anak lebih akrab. Ajak anak melakukan kegiatan yang bisa dilakukan bersama, seperti bermain board game, memasak sederhana, atau berkebun di halaman rumah. Aktivitas ini bukan hanya menghilangkan rasa bosan, tetapi juga melatih kerja sama.
Saat anak terbiasa bekerja dalam tim, mereka akan lebih mudah saling memahami. Selain itu, momen kebersamaan juga memperkuat ikatan emosional antar saudara, sehingga pertengkaran kecil bisa lebih mudah teratasi.
3. Adil dalam Memberikan Perhatian
Ketidakadilan sering kali menjadi sumber rasa iri antar anak. Misalnya, salah satu anak merasa saudaranya lebih diperhatikan atau lebih sering dipuji. Hal ini dapat memicu kecemburuan yang berujung pada pertengkaran.
Orang tua perlu bersikap adil, baik dalam memberikan kasih sayang, hadiah, maupun tanggung jawab. Meski setiap anak memiliki karakter berbeda, perhatian harus diberikan secara seimbang agar mereka merasa dihargai dengan porsi yang sama.
4. Ajarkan Cara Menyelesaikan Konflik
Pertengkaran antar anak adalah hal yang wajar, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana mereka menyelesaikannya. Ajarkan anak untuk mengekspresikan perasaan tanpa saling menyakiti, misalnya dengan berbicara baik-baik atau bergantian menyampaikan pendapat.
Orang tua bisa menjadi mediator dengan memberi contoh komunikasi yang sehat. Ketika anak terbiasa menyelesaikan konflik dengan cara positif, mereka akan lebih mampu mengendalikan emosi dan menjalin hubungan yang lebih baik.
5. Hargai Keunikan Masing-Masing Anak
Setiap anak terlahir dengan karakter, minat, dan bakat yang berbeda. Jika perbedaan ini tidak dihargai, anak bisa merasa dibanding-bandingkan dengan saudaranya. Akibatnya, muncul rasa persaingan yang tidak sehat.
Untuk itu, orang tua perlu menekankan bahwa setiap anak memiliki kelebihan masing-masing yang patut diapresiasi. Dengan begitu, anak belajar saling menghargai dan mendukung, bukan saling menjatuhkan.
Membuat anak akur memang tidak bisa dilakukan dalam semalam, tetapi dengan kesabaran dan konsistensi, hasilnya akan terlihat. Lima trik di atas membantu membangun hubungan harmonis antar saudara. Anak tumbuh dalam suasana penuh kasih dan saling menghargai, rumah pun akan terasa lebih hangat dan menyenangkan bagi seluruh anggota keluarga.