Stop Ribut! Begini Trik Parenting yang Bikin Ayah dan Ibu Makin Kompak

Ilustrasi orang tua bertengkar
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Perbedaan pendapat antara ayah dan ibu dalam mengasuh anak adalah wajar yang tak jarang berujung pada pertengkaran kecil hingga perdebatan panjang. Padahal, anak sangat membutuhkan konsistensi pola asuh agar merasa aman dan nyaman.

Orang Tua Wajib Tahu, Begini Cara Mudah Ajarkan Boundaries ke Anak Sejak Dini

Orang tua sering ribut dapat berdampak pada anak. Si kecil bisa bingung bahkan merasa bersalah karena menganggap dirinya sebagai penyebab konflik. Untuk itu, penting bagi ayah dan ibu belajar menjadi tim yang solid dalam urusan parenting.

Kekompakan orang tua membuat rumah tangga harmonis serta membantu anak tumbuh dengan rasa percaya diri dan emosional yang sehat. Lalu, bagaimana cara agar ayah dan ibu bisa kompak dalam mengasuh anak? Berikut beberapa trik yang bisa diterapkan.

1. Sepakati Tujuan Bersama dalam Mengasuh Anak

Jangan Dianggap Biasa, Ini Tanda Anak Anda Punya Kecerdasan di Atas Rata-rata

Langkah pertama adalah menyamakan visi dan tujuan. Diskusikan dengan pasangan, apa yang ingin dicapai dalam mendidik anak. Apakah ingin menekankan disiplin, kemandirian, atau empati? Dengan tujuan yang sama, orang tua akan lebih mudah sejalan dalam menentukan aturan dan strategi parenting.

2. Komunikasi Terbuka Tanpa Menyalahkan

Kompak dalam parenting hanya bisa terwujud jika ada komunikasi yang baik. Sampaikan pendapat dengan jujur, tetapi tetap tenang dan tidak saling menyalahkan. Jika ada perbedaan cara mendidik, bicarakan di waktu yang tepat, bukan di depan anak. Dengan begitu, anak tetap melihat ayah dan ibunya sebagai satu kesatuan yang kuat.

3. Bagi Peran Sesuai Kekuatan Masing-Masing

Anak Alami Breath Holding Spell, Orang Tua Harus Apa? Simak 10 Langkah Ini

Ayah dan ibu tentu memiliki karakter dan kelebihan berbeda. Ibu biasanya lebih telaten, sementara ayah lebih tegas atau rasional. Manfaatkan perbedaan ini dengan membagi peran secara seimbang.

Misalnya, ibu fokus mendampingi anak belajar, sementara ayah lebih aktif mengajarkan keterampilan praktis atau olahraga. Kolaborasi seperti ini membuat anak mendapatkan keseimbangan dalam pola asuh.

4. Konsisten dengan Aturan yang Dibuat

Ketidakkonsistenan orang tua sering membuat anak bingung, bahkan bisa dimanfaatkan untuk “pilih kasih”. Karena itu, penting untuk konsisten dengan aturan yang telah disepakati. Jika ibu melarang anak bermain gadget terlalu lama, ayah juga harus memberikan batasan yang sama. Konsistensi ini membantu anak belajar disiplin sekaligus memahami bahwa aturan berlaku adil.

5. Luangkan untuk Quality Time

Kekompakan orang tua juga terlihat dari bagaimana mereka menciptakan momen kebersamaan dengan anak. Tidak harus selalu liburan mahal, kegiatan sederhana seperti makan malam bersama, membaca buku, atau bermain bisa memperkuat ikatan emosional keluarga. Kehadiran ayah dan ibu yang sama-sama aktif akan membuat anak merasa dicintai sepenuhnya.

6. Saling Mendukung dan Tidak Membandingkan

Ayah dan ibu perlu saling menghargai peran masing-masing. Hindari saling meremehkan atau membandingkan cara pasangan dalam mengasuh anak. Dukungan emosional akan membuat pasangan merasa lebih dihargai dan termotivasi untuk terus berperan aktif dalam parenting.

Berhenti ribut soal pola asuh anak adalah langkah penting untuk membangun keluarga yang harmonis. Dengan menyamakan tujuan, menjaga komunikasi, berbagi peran, konsisten dalam aturan, serta menciptakan waktu berkualitas, ayah dan ibu bisa menjadi tim yang kompak. Anak pun akan tumbuh dalam lingkungan penuh cinta, stabil, dan sehat secara emosional. Ingatlah, kekompakan orang tua adalah hadiah terbesar bagi tumbuh kembang anak.