Benarkah Kebanyakan Main Game Bikin Anak Jadi Introvert?
- Pixabay
Faktor yang Mempengaruhi Dampak Bermain Game
Tidak semua game memiliki dampak yang sama. Game berbasis cerita atau single-player, seperti The Legend of Zelda atau Minecraft dalam mode solo, cenderung dimainkan secara individu, yang mungkin memperkuat kebiasaan anak untuk menghabiskan waktu sendirian.
Sebaliknya, game multipemain daring seperti Fortnite atau Among Us mendorong interaksi sosial, komunikasi, dan kerja sama tim.
Studi dari University of Oxford (2021) menunjukkan bahwa anak-anak yang bermain game multipemain daring sering kali mengembangkan keterampilan sosial, seperti kemampuan berkomunikasi dan menyelesaikan konflik, meskipun interaksi tersebut terjadi di dunia maya.
Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah durasi bermain. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), anak usia 6-18 tahun sebaiknya membatasi waktu layar untuk hiburan, termasuk bermain game, hingga 2-3 jam per hari.
Bermain game secara berlebihan dapat mengurangi waktu anak untuk berinteraksi secara langsung dengan teman atau keluarga, yang pada gilirannya dapat memengaruhi keterampilan sosial mereka.
Namun, ini tidak berarti anak akan menjadi introvert; melainkan, mereka mungkin kehilangan kesempatan untuk mengasah kemampuan interpersonal.