Mendikdasmen Larang Murid Main Roblox, Ternyata Ini Dampak Mengerikan Game yang Mengandung Unsur Kekerasan bagi Anak SD
Rabu, 6 Agustus 2025 - 08:00 WIB
Sumber :
- xbox
“Saat mereka menembak karakter dalam game, mereka tidak mengerti bahwa tindakan itu punya konsekuensi dalam kehidupan nyata,” kata dia.
Artinya, tindakan kekerasan yang dianggap "normal" di dalam game bisa membentuk persepsi keliru tentang cara menyelesaikan masalah di dunia nyata.
Perubahan Perilaku yang Tak Disadari Orang Tua
Tak jarang orang tua merasa anaknya biasa saja setelah bermain game kekerasan. Namun perubahan negatif sering kali bersifat halus dan berlangsung bertahap. Beberapa perubahan yang sering tidak disadari:
- Anak menjadi mudah marah atau meledak-ledak saat diganggu.
- Anak lebih suka menyendiri dan menghindari interaksi sosial.
- Anak menggunakan bahasa kasar atau agresif yang didapat dari game.
- Penurunan empati, seperti tertawa saat melihat kekerasan di media.
Baca Juga :
Baru Ditegur Langsung Ngamuk? Ini Penyebab Anak Sering Marah dan Banting Barang di Rumah
Penelitian oleh American Psychological Association (APA) pada tahun 2015 menyimpulkan bahwa ada hubungan konsisten antara paparan kekerasan dalam video game dan peningkatan perilaku agresif, meskipun tidak selalu berujung pada kekerasan fisik ekstrem.
Dampaknya pada Prestasi Akademik dan Sosial
Halaman Selanjutnya
Selain masalah perilaku, game kekerasan juga berdampak pada konsentrasi dan prestasi akademik. Anak SD yang terlalu banyak bermain game, apalagi game penuh kekerasan, cenderung: