Nggak Melulu Gadget! 8 Ide Permainan Edukatif yang Bikin Anak Pintar dan Anti-Bosan di Rumah

Ilustrasi tempat penitipan anak
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Seolah menjadi hal lumrah dan pemadangan yang biasa bahwa anak-anak di Indonesia menghabiskan waktu berjam-jam di depan gadget, dari menonton YouTube hingga bermain game online. Rata-rata anak usia 6–12 tahun menghabiskan 3–4 jam per hari di depan layar yang dinilai dapat mengurangi kreativitas dan kemampuan sosial mereka.

Jangan Asal Ikut Tren, Ini 7 Tips Pilih Jurusan Kuliah Sesuai Minat Anak

Kondisi ini lantas membuat orang tua semakin khawatir dan mencari alternatif aktivitas offline yang edukatif, menyenangkan, dan mampu menjaga anak tetap aktif tanpa ketergantungan pada teknologi. Permainan edukatif offline tidak hanya merangsang kecerdasan kognitif dan emosional anak, tetapi juga memperkuat ikatan keluarga. 

Dengan bahan sederhana, orang tua dapat menciptakan kegiatan yang mendidik sekaligus menghibur. Berikut delapan ide permainan edukatif yang mudah diterapkan di rumah tanpa gadget.

1. Puzzle Jigsaw

8 Alasan Mengapa Anak Perlu Belajar Coding Sejak Dini

Puzzle jigsaw merupakan jenis permainan yang bertujuan untuk melatih logika dan kesabaran anak. Ayah dan ibu bisa memilih puzzle bertema budaya Indonesia, seperti peta Nusantara atau gambar wayang. Untuk anak usia 5–10 tahun disarankan untuk membeli puzzle yang terdiri dari 50–100 keping. Main bersama di ruang keluarga, dan ceritakan kisah budaya di balik gambar untuk menambah wawasan si kecil.

2. Eksperimen Sains Sederhana

Eksperimen sains sederhana yang bisa orang tua lakukan sebagai sarana pembelajaran edukatif adalah gunung berapi dari soda kue dan cuka. Ini mengajarkan kimia dasar dan kreativitas. Selain itu, ayah dan ibu bisa mencari eksperimen-eskperimen sederhana lain yang hanya bermodal bahan sederana di YouTube untuk panduan. Kegiatan ini cocok untuk anak usia 6–12 tahun.

3. Drama Mini

Anak Takut ke Sekolah? Bisa Jadi Tanda School Refusal, Begini Cara Mengatasinya

Drama mini melatih imajinasi dan keterampilan berbicara. Orangg tua bisa memanfaatkan barang bekas, seperti kardus yang kemudian diwarnai spidol agar lebih menarik. Ayah dan ibu bisa menulis naskah sederhana tentang legenda Indonesia seperti Malin Kundang. Permaian edukatif ini cocok untuk anak usia 7–12 tahun.

4. Lomba Menyusun Balok

Menyusun balok kayu atau plastik melatih motorik halus dan pemecahan masalah. Balok kayu sudah banyak tersedia di e-commerce dengan harga murah atau bisa menggunakan mainan lama. Tantang anak membuat menara tertinggi di ruang tamu dan ideal bagi si kecul yang berusia 4-10 tahun. 

5. Simulasi Pasar Tradisional

Simulasi jual-beli dengan uang mainan mengajarkan matematika dasar dan interaksi sosial. Orang tua bisa membuat uang mainan dari kertas bekas. Gunakan barang rumah seperti kaleng kosong sebagai “dagangan.” Cocok untuk anak usia 5–9 tahun.

6. Kolase dari Daun Kering

Mengumpulkan daun kering untuk membuat kolase melatih kreativitas dan pengenalan alam. Kegiatan ini cocok untuk anak usia 4–8 tahun. Kumpulkan daun dari taman komplek lalu ajak anak membuat gambar hewan atau pemandangan. 

7. Tebak Kata Bahasa Daerah

Permainan tebak kata menggunakan kosa kata daerah berfungsi untuk memperkaya bahasa dan budaya. Misalnya, orang tua menulis 10–20 kata daerah di kertas lalu suruh anak untuk menebak. Permainan edukasi ini idealnya dimainkan untuk kalangan umur 6-12 tahun.

8. Membuat Origami Sederhana

Origami melatih ketelitian dan motorik halus, seperti membuat perahu atau burung dari kertas. Jika orang tua minim informasi, bisa ikuti panduan di YouTube. Cocok untuk usia 6–12 tahun.

Permainan edukatif seperti puzzle, eksperimen sains, hingga origami menawarkan alternatif seru untuk mengurangi ketergantungan anak pada gadget sekaligus meningkatkan kecerdasan dan kreativitas. Ciptakan momen belajar yang menyenangkan bersama anak di rumah!