Hati-hati Anak Kekurangan Zat Besi Bisa Pengaruhi Kemampuan Belajarnya
- Freepik
Sebab, kondisi kekurangan zat besi sejak dini dapat berdampak pada gangguan perkembangan kognitif atau kecerdasan anak, karena zat besi merupakan mikronutrien penting untuk mendukung kemampuan belajar, terutama saat mulai bersekolah.
Namun sayangnya, data menunjukkan hampir 30% anak Indonesia berisiko kekurangan zat besi karena tidak mengkonsumsi makanan kaya zat besi. Hal ini perlu menjadi perhatian serius bagi anak di masa prasekolah, karena kekurangan zat besi berdampak jangka pendek dan panjang. Dampak tersebut seperti sulit konsentrasi, lambat belajar, hingga tertunda perkembangannya.
Dokumen WHO juga menyatakan, ada bukti kuat melalui penelitian bahwa kekurangan zat besi terlihat secara meyakinkan menunda perkembangan psikomotor dan mengganggu kinerja kognitif anak prasekolah dan anak usia sekolah. Terlebih ada juga fakta yang menunjukkan bahwa 80% anak yang kurang zat besi alami speech delay atau keterlambatan bicara.
Sebagian besar orang tua juga belum menyadari bahwa ada hubungan antara kecerdasan anak dengan zat besi. Faktanya, 50% Bunda tidak tahu bahwa kekurangan Zat Besi dapat berdampak pada kepintaran anak.
Oleh sebab itu, penting agar orang tua memahami dan memenuhi kebutuhan anak usia prasekolah yang membutuhkan asupan gizi seimbang dan lingkungan yang mendukung. Sehingga deteksi serta intervensi dini dapat dilakukan dan tidak berdampak pada kemampuan belajar serta perkembangan keterampilan anak, terutama pada akhir masa remaja dan awal masa dewasa.
Seorang Guru TK, Siti Alifah Faiz, S.Pd. juga melihat bahwa sebaiknya proses belajar mengajar di sekolah akan lebih berjalan optimal jika anak bisa fokus terhadap pembelajaran. Jadi, hendaknya anak tidak terganggu oleh berbagai masalah, termasuk kendala kesehatan anak seperti kekurangan zat besi.
“Kerjasama orang tua dan pendidik sangat penting mendukung dalam proses belajar anak, termasuk dalam pendidikan dasar seperti PAUD. Sebagai pendidik saya berharap agar orang tua lebih peka dan tidak abai dengan gejala-gejala anak kekurangan zat besi, seperti mudah lelah, kulit pucat dan kurang fokus. Orangtua harus lebih memahami bahwa stimulasi saja tidak cukup, namun perlu juga diimbangi dengan pemenuhan nutrisi yang tepat seperti makanan bergizi yang mengandung zat besi untuk mendukung kecerdasan anak,” ujar Alifa.