Belajar dari Medina Khaira Skater Cilik Berhijab, Ini Cara Bikin Anak Percaya Diri
- Freepik
Lifestyle –Kisah Medina Khaira Fastabiqa, seorang skater cilik berusia 9 tahun, menjadi inspirasi luar biasa bagi orangtua yang ingin membesarkan anak penuh percaya diri. Di ajang ISI Skate Korea 2025 yang digelar pada 20 Juli 2025 di Korea Selatan, Medina bukan hanya berhasil meraih medali perak, tetapi juga mencuri perhatian sebagai satu-satunya peserta berhijab.
Dengan penampilan yang ekspresif dan penuh percaya diri, ia mengalahkan pesaing dari negara unggulan seperti Rusia, menunjukkan bahwa identitas budaya dapat menjadi kekuatan, bukan hambatan. Keberhasilannya bukan hanya soal prestasi di atas es, tetapi juga cerminan pendidikan karakter yang kokoh dari keluarga.
Dukung Identitas Anak dengan Penuh Kebanggaan
Salah satu kunci kepercayaan diri Medina adalah keberaniannya tampil dengan identitas yang kuat sebagai muslimah berhijab di panggung internasional. Ibunda Medina, Astrid Suhaimi, menyebutkan bahwa hijab Medina justru menjadi daya tarik tersendiri bagi dewan juri.
“Dia lucu, pakai hijab. Jadi ya cukup menarik perhatian dewan juri. Beda sendiri gitu,” ujar Astrid, dalam keterangannya.
Ini menunjukkan pentingnya mengajarkan anak untuk bangga dengan identitasnya, baik itu budaya, agama, atau ciri khas pribadi. Orangtua dapat mendukung hal ini dengan selalu memberikan afirmasi positif, seperti memuji keunikan anak dan mendorong mereka untuk tidak menyembunyikan jati diri. Dengan begitu, anak akan belajar bahwa perbedaan adalah kekuatan yang membuat mereka menonjol.
Ciptakan Lingkungan yang Mendukung
Medina Khaira
- Istimewa
Keberhasilan Medina tidak lepas dari lingkungan keluarga yang mendukung. Meski keberangkatan ke Korea Selatan berlangsung mendadak, Astrid dan suaminya, Ippho Santosa, memastikan Medina tetap menjalani latihan maksimal.
Dukungan ini mencakup fleksibilitas dalam menghadapi situasi tak terduga dan komitmen untuk memberikan yang terbaik bagi anak. Orangtua dapat menerapkan hal serupa dengan menciptakan ruang aman bagi anak untuk mengeksplorasi minat mereka, memberikan dorongan tanpa tekanan berlebih, dan selalu hadir sebagai pendukung utama dalam setiap langkah anak.
Jaga Keseimbangan Kesehatan Fisik dan Mental
Astrid mengungkapkan bahwa Medina menjaga kesehatan fisiknya dengan rutinitas makan yang teratur dan suplemen yang sesuai. Pola makan sehat, seperti konsumsi makanan bergizi dan suplemen yang aman, membantu menjaga stamina dan fokus anak, yang pada akhirnya mendukung kepercayaan diri mereka. Selain itu, keseimbangan mental juga penting.
“Medina rutin minum Norway dan British Propolis. Selain itu, juga selalu makan real food. Setiap pagi makan telur,” jelasnya.
Orangtua perlu memastikan anak tidak merasa tertekan oleh ekspektasi, melainkan didorong untuk menikmati proses belajar dan berkembang. Rutinitas sederhana seperti sarapan sehat atau waktu berkualitas bersama keluarga dapat memperkuat rasa aman anak.
Dorong Anak untuk Menghadapi Tantangan
Menjadi satu-satunya peserta berhijab di ajang internasional tentu bukan hal mudah, tetapi Medina menjadikan perbedaan itu sebagai keunggulan. Ini menunjukkan bahwa anak perlu diajarkan untuk menghadapi tantangan dengan kepala tegak.
Orangtua dapat membantu dengan mengajarkan keterampilan pemecahan masalah, seperti mempersiapkan anak untuk situasi baru atau mengajarkan mereka cara mengelola rasa takut. Dalam kasus Medina, latihan intensif meski dalam waktu terbatas membantunya tampil percaya diri.
Orangtua dapat mendorong anak untuk mencoba hal baru, seperti olahraga atau aktivitas seni, sambil memberikan pujian atas usaha mereka, bukan hanya hasil.
Bangun Komunikasi Positif
Keberanian Medina tampil di panggung internasional juga lahir dari komunikasi positif dalam keluarga. Dukungan verbal dari orangtua, seperti kata-kata penyemangat atau pengakuan atas usaha anak, memiliki dampak besar. Astrid dan Ippho secara konsisten menunjukkan kepercayaan pada kemampuan Medina, yang tercermin dari keputusan mereka untuk mendukung keikutsertaannya di ISI Skate Korea.
Orangtua dapat menerapkan komunikasi positif dengan mendengarkan anak secara aktif, menghindari kritik yang merendahkan, dan selalu menegaskan bahwa mereka dicintai apa adanya. Hal ini membantu anak merasa dihargai dan percaya pada kemampuan mereka.
Biarkan Anak Bersinar dengan Cara Mereka
Kisah Medina mengajarkan bahwa setiap anak memiliki cara unik untuk bersinar. Ia tidak berusaha menyesuaikan diri dengan standar peserta lain, melainkan tampil dengan keaslian dirinya. Orangtua perlu memberikan kebebasan kepada anak untuk mengekspresikan diri sesuai minat dan bakat mereka.
Misalnya, jika anak menunjukkan ketertarikan pada olahraga seperti ice skating, dukung mereka dengan fasilitas atau pelatihan yang sesuai, tanpa memaksakan ekspektasi yang tidak realistis. Dengan kebebasan ini, anak akan belajar untuk percaya pada diri mereka sendiri dan berani menunjukkan versi terbaik dari diri mereka.