Tips dan Trik Membuat Anak Tidak Malas-malasan Selama Libur Sekolah

Anak-anak bermain gadget
Sumber :
  • Freepik

LifestyleLibur sekolah sering kali dianggap sebagai momen penuh kebebasan oleh anak-anak, terutama setelah menjalani rutinitas akademik yang padat selama satu semester. Namun, terlalu banyak waktu luang tanpa arahan dapat berdampak negatif pada pola kebiasaan anak. Tak sedikit orang tua yang mengeluhkan anaknya menjadi malas, sulit bangun pagi, terlalu sering menatap layar, hingga kehilangan semangat untuk melakukan aktivitas bermanfaat. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat memperburuk kemampuan manajemen waktu anak dan menyulitkan mereka saat kembali ke jadwal sekolah nantinya.

Cara Punya Anak Berwajah Tampan seperti Idol K-pop

Dalam konteks perkembangan anak, liburan bukan hanya tentang beristirahat, tetapi juga merupakan waktu yang ideal untuk membangun keterampilan baru, mengeksplorasi minat, dan memperkuat hubungan keluarga. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menciptakan lingkungan yang mendukung keterlibatan aktif anak tanpa harus memaksakan kegiatan yang membebani. 

Artikel parenting ini menyajikan strategi efektif dan praktis untuk mencegah anak menjadi pasif selama libur sekolah, sekaligus membantu mereka tetap aktif, termotivasi, dan produktif.

1. Menetapkan Rutinitas Harian yang Fleksibel tapi Terstruktur

Jadwal Simpel untuk Working Mom, Bantu Anak Belajar Teratur

Salah satu penyebab utama anak menjadi malas saat libur sekolah adalah hilangnya struktur harian yang biasanya ada selama hari sekolah. Oleh karena itu, penting untuk tetap memiliki rutinitas yang konsisten, meskipun tidak seketat jadwal sekolah.

Rutinitas harian sebaiknya mencakup waktu bangun tidur, waktu makan, waktu bermain, waktu belajar ringan, hingga waktu tidur. Jadwal ini tidak harus kaku, namun harus cukup jelas agar anak memahami batasan waktu. Dengan demikian, anak tetap merasa memiliki tanggung jawab atas waktu mereka dan tidak larut dalam kebiasaan malas-malasan.

2. Libatkan Anak dalam Menyusun Kegiatan Liburan

Cara Praktis Working Mom Ajarkan Anak Beres-Beres, Kamar Rapi Tanpa Drama!

Memberi kesempatan kepada anak untuk ikut menentukan aktivitas liburannya dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan keterlibatan. Anak-anak yang merasa dilibatkan dalam pengambilan keputusan cenderung lebih antusias menjalani rencana yang telah mereka buat.

Ajak anak berdiskusi dan buat daftar kegiatan yang menyenangkan namun tetap bermanfaat. Contohnya: belajar memasak bersama, merapikan kamar, membuat proyek kerajinan tangan, bermain musik, atau menjelajah taman kota. Jika perlu, buat papan aktivitas mingguan dan tempelkan di tempat yang terlihat.

3. Batasi Waktu Layar dan Beri Alternatif Menarik

Paparan layar berlebih selama liburan sangat umum terjadi. Hal ini dapat menurunkan tingkat energi anak, menurunkan kemampuan fokus, bahkan berdampak pada kualitas tidur. Oleh karena itu, penting untuk menetapkan batas waktu penggunaan gadget yang jelas.

Sebagai gantinya, sediakan pilihan aktivitas non-digital yang menarik. Buku cerita interaktif, permainan papan, eksperimen sains sederhana, hingga kegiatan fisik ringan bisa menjadi pilihan yang menarik. Orang tua juga dapat mengajak anak melakukan aktivitas bersama, seperti bersepeda sore atau merawat tanaman di halaman.

4. Perkenalkan Target atau Tantangan Kecil Harian

Anak-anak akan lebih semangat ketika mereka merasa punya pencapaian. Salah satu cara efektif untuk mendorong anak tetap aktif adalah dengan memberikan target harian atau tantangan kecil yang dapat diselesaikan dalam waktu singkat.

Contohnya, tantangan membaca satu buku cerita setiap dua hari, merapikan mainan dalam waktu lima menit, atau menyelesaikan puzzle tertentu. Berikan apresiasi atas setiap pencapaian, baik dalam bentuk pujian maupun sistem poin yang bisa ditukar dengan reward kecil seperti waktu bermain ekstra atau makanan kesukaan.

5. Manfaatkan Liburan untuk Kegiatan Edukatif yang Menyenangkan

Liburan sekolah adalah waktu yang tepat untuk memperkenalkan pembelajaran dengan cara yang tidak membosankan. Orang tua dapat mengenalkan konsep-konsep baru melalui permainan edukatif, kunjungan ke museum, kebun binatang, atau pusat sains interaktif.

Selain itu, banyak platform pembelajaran daring yang menyediakan materi edukasi berbasis permainan atau animasi yang dapat membantu anak tetap belajar dengan cara yang menyenangkan. Dengan pendekatan yang tidak formal, anak tetap belajar tanpa merasa seperti sedang “sekolah.”

6. Jaga Pola Tidur dan Asupan Gizi

Anak yang tidur terlalu larut dan bangun siang rentan mengalami penurunan energi dan motivasi. Gangguan pola tidur juga berdampak langsung pada suasana hati dan produktivitas mereka. Maka dari itu, penting untuk tetap menjaga jam tidur yang teratur meskipun sedang libur.

Selain itu, asupan makanan juga berperan besar. Konsumsi gula berlebih dan camilan tidak sehat dapat membuat anak lesu dan cepat lelah. Orang tua sebaiknya tetap menjaga menu makanan bergizi seimbang untuk menunjang stamina dan fungsi kognitif anak selama liburan.

7. Jadilah Contoh dan Pendamping Aktif

Anak cenderung meniru kebiasaan orang tuanya. Jika orang tua menunjukkan semangat dalam menjalani aktivitas harian, anak akan terdorong untuk mengikuti. Oleh karena itu, jadilah pendamping yang aktif dan suportif. Luangkan waktu untuk terlibat dalam kegiatan anak, tunjukkan ketertarikan pada hal yang mereka lakukan, dan dorong mereka untuk tetap bergerak dan bereksplorasi.

Keterlibatan orang tua bukan hanya dalam bentuk pengarahan, tapi juga partisipasi langsung dalam bermain, membaca bersama, hingga mengobrol tentang ide-ide seru yang bisa dilakukan bersama. Kedekatan emosional ini menjadi faktor penting dalam menjaga semangat anak sepanjang liburan sekolah.