Jadwal Simpel untuk Working Mom, Bantu Anak Belajar Teratur
- Freepik
Tidak semua tugas sekolah memiliki tingkat urgensi yang sama. Working mom perlu membantu anak memprioritaskan tugas berdasarkan tenggat waktu dan tingkat kesulitan. Misalnya, tugas yang harus diserahkan keesokan harinya atau mata pelajaran yang sulit bagi anak, seperti matematika, dapat didahulukan. Ajarkan anak untuk membuat daftar tugas sederhana, seperti mencatat “mengerjakan soal matematika” atau “membaca bab 3 pelajaran IPA,” untuk memberikan struktur pada sesi belajar mereka.
Untuk anak yang lebih kecil, orang tua dapat membantu memecah tugas menjadi bagian-bagian kecil agar tidak terasa berat. Misalnya, alih-alih meminta anak menyelesaikan 10 soal sekaligus, bagi menjadi dua sesi dengan lima soal per sesi. Pendekatan ini membantu anak tetap fokus dan mengurangi risiko kelelahan, yang sering dialami anak setelah seharian di sekolah.
Ciptakan Lingkungan Belajar yang Mendukung
Lingkungan belajar yang kondusif sangat penting untuk menjaga konsentrasi anak. Working mom dapat menyiapkan sudut belajar yang tenang, bebas dari gangguan seperti televisi atau suara bising. Pastikan meja belajar anak dilengkapi dengan alat tulis yang diperlukan dan bebas dari mainan atau gadget yang dapat mengalihkan perhatian. Pencahayaan yang cukup dan kursi yang nyaman juga membantu anak merasa betah selama sesi belajar.
Menurut studi dari Child Development Research (2021), lingkungan yang terorganisir dapat meningkatkan produktivitas anak hingga 20%. Jika ruang terbatas, working mom dapat menggunakan meja makan sebagai area belajar sementara, asalkan tetap dijaga kerapiannya. Pastikan anak memiliki akses mudah ke buku dan alat belajar untuk meminimalkan gangguan selama sesi belajar.
Sisipkan Waktu Istirahat dan Aktivitas Menyenangkan
Anak-anak, terutama yang masih di usia sekolah dasar, memiliki rentang konsentrasi yang terbatas, biasanya sekitar 20-30 menit. Untuk menjaga motivasi, working mom dapat menerapkan teknik seperti metode Pomodoro, di mana anak belajar selama 25 menit, kemudian mendapat istirahat 5 menit untuk bergerak atau minum air. Istirahat singkat ini membantu anak menyegarkan pikiran dan mencegah kebosanan.