Ekonomi dan Biaya Hidup Jadi Alasan Utama Pilihan Childfree, Benarkah?

Ilustrasi mengatur keuangan rumah tangga
Sumber :
  • Freepik

Budaya digital juga memperkuat nilai-nilai individualisme dan self-fulfillment yang kini menjadi prioritas banyak anak muda. Mereka cenderung mendefinisikan kebahagiaan bukan dari peran sebagai orang tua, melainkan dari pencapaian pribadi, kebebasan waktu, serta kesempatan untuk menjelajahi dunia tanpa batasan tanggung jawab keluarga. Dalam konteks ini, childfree dipandang bukan sebagai penghindaran kewajiban, tetapi sebagai bentuk pengaturan hidup yang sadar dan bertanggung jawab.

Kritik dan Perspektif Alternatif

Alasan Generasi Muda Memilih Childfree, Pilihan atau Tekanan?

Di sisi lain, ada pendapat yang menyebut bahwa menjadikan ekonomi sebagai satu-satunya alasan untuk childfree merupakan simplifikasi yang berlebihan. Beberapa sosiolog dan psikolog menilai bahwa keputusan ini juga mencerminkan perubahan orientasi nilai dalam masyarakat. Norma-norma tradisional yang menempatkan pernikahan dan anak sebagai tujuan utama hidup perlahan tergantikan oleh konsep self-actualization dan kebebasan individu.

Beberapa pasangan bahkan mengaku bahwa mereka memiliki kecukupan ekonomi, namun tetap memilih untuk tidak memiliki anak karena tidak merasakan urgensi untuk menjalani peran orang tua. Hal ini mempertegas bahwa keputusan childfree bersifat multidimensional—melibatkan aspek emosional, sosial, ideologis, dan eksistensial. Oleh karena itu, respons masyarakat dan kebijakan publik sebaiknya tidak hanya fokus pada bantuan ekonomi, tetapi juga membuka ruang dialog yang inklusif mengenai makna keluarga dan kebahagiaan dalam masyarakat modern.

Survei Terbaru: Tren Pasangan Muda di Perkotaan Lebih Memilih Childfree