Kakek-Nenek yang Terlalu Memanjakan, Apakah Merusak Disiplin Anak?

Ilustrasi nenek dan cucu
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Dalam budaya Indonesia, kakek-nenek sering memainkan peran penting dalam pengasuhan anak, baik sebagai pengasuh utama maupun pendukung orang tua. Namun, tidak jarang kakek-nenek cenderung memanjakan cucu mereka dengan memberikan apa yang diinginkan tanpa batasan, seperti camilan berlebih atau waktu bermain yang tidak terkontrol. 

Bingung Tak Paham Materi Saat Mengajarkan Anak Belajar? Ini yang Harus Dilakukan Orang Tua

Fenomena ini memunculkan pertanyaan krusial dalam parenting: apakah pola asuh yang terlalu permisif dari kakek-nenek dapat merusak disiplin anak? Artikel ini mengulas secara mendalam ciri-ciri pola asuh memanjakan, alasan di baliknya, dampaknya terhadap disiplin anak, tantangan yang dihadapi, serta strategi untuk menyeimbangkan kasih sayang kakek-nenek dengan aturan yang diperlukan untuk perkembangan anak.

Ciri-Ciri Pola Asuh Memanjakan oleh Kakek-Nenek

Pola asuh memanjakan oleh kakek-nenek ditandai dengan kecenderungan untuk memenuhi keinginan anak tanpa batasan yang jelas. Misalnya, mereka mungkin memberikan mainan baru, mengizinkan konsumsi makanan manis berlebihan, atau memperpanjang waktu menonton televisi. 

7 Manfaat Mengikuti Lomba Lari untuk Anak Usia Dini, Tak Cuma Bikin Sehat

Berbeda dengan orang tua yang sering menerapkan disiplin ketat, kakek-nenek cenderung menghindari penegakan aturan, terutama dalam hal-hal kecil seperti jadwal tidur atau tugas rumah. Mereka juga sering bertindak sebagai "penyelamat" ketika anak dimarahi orang tua, misalnya dengan menghibur atau memberikan hadiah. 

Dalam konteks parenting, pola asuh ini berfokus pada kasih sayang berlebihan, yang meskipun positif secara emosional, dapat mengurangi konsistensi disiplin yang dibutuhkan anak.

Alasan Kakek-Nenek Cenderung Memanjakan

Halaman Selanjutnya
img_title
Ingin Anak Jadi Polisi? Ajarkan 10 Kebiasaan Disiplin Ini Sejak Kecil