Benarkah Minum Kopi Bisa Bikin Bayi Susah Tidur? Fakta Ini Mengejutkan!
- Pixabay
Studi ilmiah menunjukkan bahwa konsumsi kafein dalam jumlah sedang, yaitu sekitar 300 mg per hari, umumnya aman bagi ibu menyusui dan tidak menyebabkan gangguan signifikan pada bayi. Pedoman dari organisasi kesehatan seperti American Academy of Pediatrics mendukung batas ini.
Namun, efek kafein bervariasi tergantung pada usia bayi, berat badan, dan sensitivitas individu. Bayi prematur atau yang baru lahir cenderung lebih sensitif karena sistem saraf mereka masih berkembang. Penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi kafein berlebihan (lebih dari 500 mg/hari) dapat menyebabkan bayi menjadi rewel atau sulit tidur. Oleh karena itu, parenting yang berbasis bukti ilmiah mendorong ibu untuk memantau reaksi bayi dan menyesuaikan asupan kafein sesuai kebutuhan.
Gejala Bayi yang Terganggu Kafein
Bayi yang terpapar kafein melalui ASI dalam jumlah berlebihan mungkin menunjukkan gejala seperti kesulitan tidur, kegelisahan, atau perilaku rewel yang tidak biasa. Gejala ini lebih sering terlihat pada bayi di bawah enam bulan atau ketika ibu mengonsumsi kafein dalam dosis tinggi, seperti lebih dari empat cangkir kopi sehari.
Dalam praktik pola asuh, orang tua disarankan untuk mencatat pola tidur dan perilaku bayi setelah ibu mengonsumsi kopi. Jika gejala ini muncul, mengurangi asupan kafein atau mengganti kopi dengan minuman rendah kafein dapat menjadi solusi. Konsultasi dengan dokter anak juga penting untuk memastikan tidak ada faktor lain yang menyebabkan gangguan tidur.
Mitos Populer tentang Kopi dan Parenting
Banyak mitos seputar kopi dan parenting yang beredar, seperti anggapan bahwa kopi membuat bayi hiperaktif atau menghentikan produksi ASI. Faktanya, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa kafein secara langsung menyebabkan hiperaktivitas pada bayi.