5 Merek Mi Instan Paling Populer di Asia Tenggara, Ada Produk dari Indonesia?
- Freepik
Untuk memperluas segmen, perusahaan meluncurkan seri premium Mama’s OK, yang kini menyumbang sekitar 15 persen dari total pendapatan mi instan. Thai President juga berusaha mengubah citra mi instan sebagai “makanan murah” dengan menghadirkan restoran khusus seperti Mama Station, Zaab Museum, dan Craze Mama.
Dengan kapasitas produksi jutaan bungkus per hari dari pabrik di Thailand, Myanmar, Bangladesh, Kamboja, dan Hungaria, perusahaan ini mencatat pendapatan sebesar THB29,77 miliar (US$932 juta) pada tahun fiskal 2024 atau naik 7 persen dari tahun sebelumnya.
4. Hao Hao (Vietnam)
Di Vietnam, Hao Hao produksi Acecook Vietnam sudah menjadi nama rumah tangga. Vietnam sendiri merupakan pasar mi instan terbesar keempat di dunia, dengan konsumsi mencapai 8,3 miliar porsi per tahun, menurut World Instant Noodles Association.
Dari 13 pabrik di seluruh negeri, Acecook menjual 3,3 miliar porsi mi instan tahun 2024 atau menguasai 40 persen pangsa pasar nasional. Tidak hanya mendominasi domestik, Hao Hao juga diekspor ke lebih dari 40 negara, termasuk kawasan Asia Tenggara, Eropa, dan Amerika Serikat. Reputasinya bahkan diakui oleh Campaign Asia-Pacific dan Nielsen, yang menempatkannya dalam daftar 1.000 merek terbaik di Asia.
5. Maggi (Malaysia)
Di Malaysia, Maggi adalah legenda. Setiap hari, sekitar 2,5 juta porsi mi instan Maggi dikonsumsi masyarakat, menjadikannya merek paling dominan di negeri tersebut.