Apa Bedanya Cold Brew dan Iced Coffee? Ini Penjelasan Lengkapnya
- Freepik
Lifestyle – Kini pencinta kopi memiliki pilihan minuman dingin es kopi (iced coffee) dan cold brew yang semakin populer dan banyak disajikan di kafe hingga gerai kopi besar. Meski sama-sama disajikan dengan es, ternyata proses pembuatan dan rasa dari keduanya sangat berbeda lho.
Saking populernya, cold bre bisa ditemukan dalam bentuk botolan dan kalengan di rak supermarket. Namun bagi sebagian orang masih bingung dan sulit membedakan cold brew dengan iced coffee.
Mengutip dari Food and Wine, berikut penjelasan lengkap perbedaan dua minuman kopi dingin tersebut agar tidak salah pilih saat memesan. Simak uraiannya di bawah ini, ya!
Penjelasan Cold Brew dan Iced Coffee
Cold brew sejatinya lebih tepat disebut sebagai cold steep atau cold infusion, karena prosesnya tidak menggunakan air panas sama sekali. Bubuk kopi direndam dalam air dingin atau suhu ruang selama 12 hingga 24 jam lalu disaring hingga menghasilkan cairan pekat beraroma lembut.
Proses lambat ini membuat rasa kopi lebih halus, rendah asam, namun tetap kuat. Karena itu, cold brew sering disajikan tanpa tambahan gula atau susu, dan banyak yang menikmatinya dalam bentuk konsentrat yang bisa dicampur air sesuai selera.
Berbeda dengan cold brew, iced coffee dibuat dengan cara klasik dengan menyeduh bubuk kopi dengan air panas seperti biasa, lalu menyajikannya di atas es. Metode ini lebih cepat, hanya membutuhkan waktu beberapa menit. Rasa asamnya lebih terasa dan sering dipadukan dengan gula atau susu untuk menambah cita rasa. Bagi banyak orang, iced coffee adalah kanvas sempurna untuk berkreasi dengan sirup berperisa atau tambahan lain, misalnya varian ala Vietnam yang menggunakan susu kental manis.
Perbedaan Rasa
Dari segi rasa, cold brew dikenal lebih bold dan pekat dibanding iced coffee. Proses ekstraksi panjang membuat hasilnya lebih kaya dengan tekstur lembut menyerupai velvet.
Iced coffee justru lebih tipis dan ringan, sehingga banyak orang menambahkan gula atau susu agar seimbang. Jika Anda penyuka kopi hitam murni, cold brew bisa menjadi pilihan tepat. Namun bila Anda lebih senang eksplorasi rasa manis dan creamy, iced coffee lebih fleksibel untuk dicampur berbagai bahan tambahan.
Jenis Gilingan Kopi yang Digunakan
Perbedaan lain terletak pada ukuran gilingan biji kopi. Cold brew membutuhkan bubuk kopi dengan gilingan sangat kasar agar hasil akhirnya tidak terlalu pahit atau dominan. Sementara itu, iced coffee justru menggunakan gilingan lebih halus karena proses penyeduhan dengan air panas berlangsung cepat. Umumnya, jenis biji yang dipakai sama, yakni medium hingga dark roast, karena rasanya lebih kuat. Light roast biasanya kurang cocok untuk minuman dingin karena cita rasanya akan memudar.
Kandungan Kafein
Satu hal yang sering jadi perdebatan adalah soal kafein. Cold brew biasanya mengandung lebih banyak kafein dibanding iced coffee. Alasannya, perbandingan bubuk kopi dengan air pada cold brew lebih tinggi agar tercipta rasa yang seimbang. Akibatnya, jumlah kafein yang terekstrak juga lebih banyak. Jadi, jika Anda mencari energi ekstra, cold brew bisa memberi dorongan lebih kuat dibanding secangkir iced coffee biasa.
Baik cold brew maupun iced coffee sama-sama menawarkan pengalaman berbeda untuk menikmati kopi dingin. Cold brew menghadirkan rasa lembut, pekat, dan kaya kafein hasil perendaman panjang, sementara iced coffee memberi kesegaran cepat dengan rasa ringan yang mudah dipadukan berbagai variasi.
Pilihan sepenuhnya kembali pada preferensi Anda, apakah ingin menikmati kopi murni yang bold atau minuman ringan yang bisa dipersonalisasi sesuai selera. Satu hal pasti, keduanya telah menjelma sebagai gaya hidup baru pecinta kopi modern.