Simak Perbedaan Odading dan Donat, Ini Fakta Menarik yang Jarang Diketahui

Ilustrasi Odading dan Donat
Sumber :
  • Mama Suka / Freepik

Bahan Pengembang dan Rasa

Rahasia Kulit Glowing ala K-Beauty: 5 Langkah Sederhana yang Bisa Kamu Coba di Rumah

Perbedaan mendasar lainnya dapat ditemukan pada bahan pengembang dan profil rasanya. Odading lebih sering menggunakan soda kue atau ragi dengan proses fermentasi yang cenderung menghasilkan adonan lebih padat dan chewy. Rasa odading cenderung netral, gurih, dan sedikit manis, tanpa banyak tambahan topping. 

Kebanyakan odading hanya ditaburi wijen di bagian atas, memberikan sedikit aroma dan tekstur tambahan. Kesederhanaan rasanya inilah yang membuat odading cocok disantap kapan saja, baik sebagai teman minum teh atau kopi.

Farm Girl Summer Jadi Tren Baru di Kalangan Gen Z, Ajak Slow Living dan Hidup Hemat Ala Pedesaan

Di sisi lain, donat hampir selalu menggunakan ragi sebagai agen pengembang utama, dengan proses proofing (pengembangan adonan) untuk mencapai tekstur fluffy yang diinginkan. Rasa donat cenderung manis dan lebih beragam dibandingkan odading. 

Dari gula halus klasik, cokelat meses, glaze gula, hingga topping kekinian seperti matcha, red velvet, atau taburan biskuit, donat menawarkan spektrum rasa yang lebih luas dan variatif, menjadikannya camilan manis yang sangat populer.

6 Inspirasi Nail Art Korea yang Lagi Hits, Tampil Cute dan Stunning

Meski sama-sama bersaudara dalam kategori jajanan goreng,  Odading dan donat, memiliki identitas yang sangat berbeda. Odading mewakili kesederhanaan dan kekayaan kuliner tradisional Indonesia yang gurih dan otentik. 

Sementara itu, donat telah menjelma menjadi fenomena global dengan kelembutan tekstur dan keragaman rasa manis yang tak terbatas. Namun, keduanya memiliki tempat istimewa di hati para penikmat kuliner.