Simak Perbedaan Odading dan Donat, Ini Fakta Menarik yang Jarang Diketahui
- Mama Suka / Freepik
Sebaliknya, donat memiliki sejarah yang lebih mendunia, berakar dari tradisi kuliner Belanda yang kemudian menyebar dan sangat populer di Amerika Serikat. Nama doughnut dalam bahasa Inggris secara harfiah berarti kacang adonan yang merujuk pada bentuk awalnya yang kecil-kecil menyerupai kacang.
Seiring waktu, donat berevolusi menjadi bentuk bulat dengan lubang di tengah yang kita kenal sekarang. Camilan manis ini bahkan ikon global yang digemari dari kedai pinggir jalan hingga restoran gourmet.
Bentuk dan Tekstur
Perbedaan selanjutnya terletak pada bentuk dan teksturnya. Secara visual, odading umumnya memiliki bentuk yang lebih sederhana, yaitu persegi atau kotak meskipun ada juga yang lonjong atau bulat. Odading tidak memiliki lubang di bagian tengahnya.
Teksturnya cenderung lebih padat dan kenyal di bagian dalam, dengan permukaan luar yang sedikit renyah atau garing karena digoreng hingga matang. Ketika disobek, odading seringkali memperlihatkan rongga udara yang lebih besar di dalamnya, memberikan sensasi gigitan yang memuaskan.
Sementara itu, donat identik dengan bentuk bulat dengan lubang di bagian tengahnya. Bentuk cincin ini bukan hanya estetika, tetapi juga membantu adonan matang merata saat digoreng. Meskipun ada juga varian donat tanpa lubang seperti bomboloni atau doughnut holes.
Tekstur donat umumnya lebih empuk, fluffy, dan ringan. Hal ini karena adonan donat seringkali diperkaya dengan tambahan seperti mentega, susu, bahkan kentang atau labu, yang berkontribusi pada kelembutan adonan. Rongga udara di dalam donat cenderung lebih halus dan merata.