Bahaya Mengintai! 7 Makanan Ini Bisa Picu Keracunan Kalau Dihangatkan Ulang

Ilustrasi udang saus padang
Sumber :
  • pinterest/mutia asfika

Lifestyle –Kebiasaan menyimpan makanan sisa untuk dihangatkan kembali keesokan harinya memang terlihat hemat dan praktis. Tapi tahukah kamu, beberapa makanan justru bisa memicu keracunan bila dipanaskan ulang sembarangan?

Masak Nasi Sekali tiap Bisa Tahan Sampai Besok! Ini 8 Triknya, Anak Kos Wajib Tahu!

Faktanya, ada beberapa jenis makanan yang rentan mengalami perubahan struktur kimia atau tumbuhnya bakteri saat didiamkan terlalu lama atau dipanaskan berkali-kali. Hal ini bisa menyebabkan gejala seperti mual, muntah, diare, dan bahkan keracunan serius.

Berikut ini adalah daftar 7 makanan yang sebaiknya kamu waspadai saat memanaskannya kembali, lengkap dengan penjelasan dari para ahli keamanan pangan dunia.

1. Nasi Putih

Masak Nasi Jangan Asal, Coba 5 Cara Ini agar Lebih Sehat dan Aman untuk Diet

Nasi sisa yang dibiarkan di suhu ruang lebih dari dua jam bisa jadi tempat tumbuhnya bakteri Bacillus cereus. Bakteri ini menghasilkan spora tahan panas yang tidak mati saat dipanaskan ulang.

"Masalahnya bukan pada memanaskan nasi, tetapi berapa lama nasi dibiarkan sebelum disimpan. Bacillus cereus bisa bertahan dari proses masak dan berkembang biak jika nasi dibiarkan terlalu lama di suhu ruang," kata, Profesor Keamanan Pangan, North Carolina State University, Dr. Ben Chapman.

Bisa Panen Berkali-kali! Ini Tips Menanam Jamur di Rumah, Bisa Auto Cuan!

Gejala:

Keracunan akibat Bacillus cereus bisa menimbulkan diare, mual, dan kram perut hanya dalam hitungan jam.

2. Telur Rebus atau Orak-Arik

Telur adalah sumber protein tinggi, namun juga rentan terhadap kontaminasi Salmonella. Telur yang sudah dimasak lalu disimpan terlalu lama di suhu ruang, lalu dihangatkan tanpa suhu memadai, bisa menyebabkan infeksi saluran cerna.

Gejala:

Mual, muntah, diare, dan demam tinggi dalam 6–48 jam setelah konsumsi.

Saran:

Simpan telur matang di kulkas dalam waktu maksimal 2 jam setelah dimasak dan panaskan ulang hingga suhu internal mencapai 74°C.

3. Kentang Panggang

Kentang yang dimasak dan dibungkus aluminium foil lalu didiamkan bisa menciptakan lingkungan anaerob (minim oksigen) yang ideal untuk bakteri Clostridium botulinum.

"Aluminium foil menjebak kelembapan dan menciptakan kondisi rendah oksigen, yang ideal untuk pertumbuhan botulinum,"kata Profesor Keamanan Pangan, Clemson University, Dr. Angela Fraser.

 

Gejala:

Keracunan botulinum bisa menyebabkan kelumpuhan otot, gangguan pernapasan, hingga kematian bila tidak segera ditangani.

4. Daging Ayam Masak

Daging ayam harus benar-benar matang untuk membunuh bakteri seperti Campylobacter dan Salmonella. Saat dipanaskan ulang, seringkali bagian dalam ayam tidak mencapai suhu yang cukup panas, terutama jika potongannya besar.

Gejala:

Diare, demam, dan nyeri perut dalam 12–72 jam setelah konsumsi.

Saran:

Pastikan daging ayam dipanaskan hingga suhu internal minimal 74°C, dan jangan dipanaskan lebih dari satu kali.

5. Jamur yang Sudah Dimasak

Jamur mengandung protein kompleks dan senyawa alami yang sensitif terhadap suhu. Jika dipanaskan ulang berkali-kali, senyawa ini bisa terdegradasi dan menimbulkan reaksi pencernaan seperti mual, perut kembung, atau bahkan toksisitas ringan.

Catatan:

Meskipun tidak selalu menyebabkan keracunan serius, tetap disarankan untuk mengonsumsi jamur dalam satu kali masak atau hindari pemanasan ulang.

6. Bayam dan Sayuran Berdaun Hijau

Bayam dan sayuran hijau lainnya mengandung nitrat alami. Jika dipanaskan ulang, nitrat bisa berubah menjadi nitrit, yang dalam kondisi tertentu akan membentuk nitrosamin senyawa yang diduga berpotensi karsinogenik (pemicu kanker) jika dikonsumsi sering dan dalam jumlah besar.

"Sayuran hijau seperti bayam, saat dipanaskan kembali, dapat mengubah nitrat menjadi nitrit dan kemudian menjadi nitrosamin yang bisa berisiko bagi kesehatan jika dikonsumsi terus-menerus," kata ahli biokimia, dari University of Oxford, Dr. Francis B. Shearer,

Saran:

Jika ingin mengonsumsi sayuran ini kembali, sebaiknya sajikan dingin atau hangatkan hanya sekali dan segera dimakan.

7. Makanan Laut (Ikan & Udang)

Seafood seperti ikan dan udang sangat mudah rusak jika tidak segera dikonsumsi atau disimpan dengan benar. Bila dibiarkan di suhu ruang lalu dipanaskan ulang, ada risiko timbulnya toksin histamin yang menyebabkan scombroid poisoning, keracunan makanan laut yang cukup serius.

"Seafood adalah bahan yang mudah rusak. Pemanasan ulang tidak selalu mampu menghancurkan toksin tahan panas seperti histamin, yang dapat menyebabkan reaksi mirip alergi,"kata Profesor Ilmu Pangan, Rutgers University Dr. Donald Schaffner.

 

Gejala:

Ruam merah di wajah, jantung berdebar, mual, dan diare dalam waktu singkat setelah konsumsi. 

Tips Aman Menyimpan dan Memanaskan Makanan

Agar kamu tetap bisa menikmati makanan sisa tanpa risiko kesehatan, perhatikan tips dari ahli berikut:

  1. Jangan biarkan makanan matang lebih dari 2 jam di suhu ruang.
  2. Simpan dalam wadah tertutup dan segera masukkan ke kulkas (suhu <5°C).
  3. Gunakan microwave atau kompor dengan suhu minimal 74°C saat memanaskan.
  4. Jangan panaskan makanan lebih dari 1 kali.
  5. Cium dan periksa tekstur makanan sebelum dikonsumsi. Jika ragu, buang saja.

Menghangatkan makanan sisa memang bisa menghemat pengeluaran dan waktu. Tapi kalau dilakukan sembarangan, justru bisa mengorbankan kesehatan. Beberapa jenis makanan ternyata tidak aman dipanaskan ulang karena perubahan kimia atau pertumbuhan bakteri berbahaya.

Selalu perhatikan cara penyimpanan, waktu simpan, dan cara pemanasan yang benar, karena ketika bicara soal makanan, lebih baik aman daripada menyesal.