Dulu Selingkuh, Sekarang Mau Nikah, Masih Layakkah Dijadikan Suami?
- Pixaby
- Apakah aku merasa aman bersamanya saat ini?
- Apakah aku bisa mempercayainya tanpa terus merasa cemas?
- Apakah aku melihat bukti nyata bahwa dia berubah, atau hanya sekadar kata-kata?
- Apakah aku mencintainya, atau hanya takut sendirian?
- Apakah aku bisa memaafkan dan melupakan—atau hanya ingin terlihat kuat?
Seorang konselor pernikahan dari American Association for Marriage and Family Therapy (AAMFT) menyarankan agar pasangan yang memiliki sejarah perselingkuhan mengikuti konseling pranikah agar evaluasi dilakukan secara objektif.
Kamu Berhak Dicintai dan Dilindungi
Tak ada yang bisa memutuskan jalan hidupmu kecuali kamu sendiri. Namun satu hal yang pasti: kamu berhak merasa aman, dicintai, dan dihormati—bukan hanya saat pacaran, tapi sepanjang hidupmu. Pernikahan bukan sekadar status, tapi komitmen untuk saling melindungi dan tumbuh bersama.
Jika kamu memutuskan untuk memberi kesempatan kedua, pastikan itu karena dia memang pantas—bukan karena kamu takut kehilangan. Dan jika kamu memilih untuk pergi, itu bukan berarti kamu tidak memaafkan. Kadang, cinta sejati juga berarti tahu kapan harus melindungi diri sendiri.
Jika kamu membutuhkan bantuan lebih lanjut, berbicaralah dengan terapis atau konselor yang bisa mendampingi proses evaluasi emosionalmu secara sehat. Kamu tidak sendiri. Kamu kuat. Dan kamu layak bahagia.