Dulu Selingkuh, Sekarang Mau Nikah, Masih Layakkah Dijadikan Suami?
Selasa, 3 Juni 2025 - 13:00 WIB
Sumber :
- Pixaby
- Trust issue yang menetap, bahkan tanpa bukti perselingkuhan lagi.
- Trauma berulang jika pemicu atau pola lama kembali muncul dalam pernikahan.
- Overthinking dalam hubungan: membaca pesan ponsel, mencurigai keterlambatan pulang, hingga sulit merasa tenang dalam keintiman.
Jika rasa aman tidak hadir, maka cinta saja tak akan cukup.
Apakah Dia Bisa Jadi Suami yang Aman Secara Emosional?
Menurut psikoterapis dan penulis buku “The State of Affairs”, Esther Perel kemampuan seseorang untuk menjadi pasangan yang aman tergantung pada seberapa besar ia bisa menanggung rasa bersalah tanpa menghindar darinya. Dengan kata lain, pria yang sungguh berubah tidak akan menghapus masa lalu—melainkan menggunakannya sebagai pelajaran hidup.
Suami yang aman secara emosional adalah:
- Yang bisa hadir penuh dalam hubungan, tanpa menyembunyikan bagian mana pun dari dirinya.
- Mau bertumbuh bersama, bahkan dalam percakapan yang sulit.
- Tidak menyalahkanmu karena rasa curiga yang kamu miliki akibat luka masa lalu.
- Menunjukkan bahwa ia tidak hanya berubah untuk menikahimu, tapi karena ia benar-benar ingin jadi orang yang lebih baik.
Sebelum berkata “ya” pada lamaran, ada baiknya kamu jujur pada diri sendiri dan bertanya:
Halaman Selanjutnya
Apakah aku merasa aman bersamanya saat ini?Apakah aku bisa mempercayainya tanpa terus merasa cemas?Apakah aku melihat bukti nyata bahwa dia berubah, atau hanya sekadar kata-kata?Apakah aku mencintainya, atau hanya takut sendirian?Apakah aku bisa memaafkan dan melupakan—atau hanya ingin terlihat kuat?