Tragedi Mall Klender: Sejarah Kelam yang Ditakutkan Terjadi Lagi di 2025
- Pixabay
Lifestyle –Mall Klender, yang terletak di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jakarta Timur, adalah lebih dari sekadar pusat perbelanjaan. Bangunan yang kini dikenal sebagai Mall Ciplaz ini menyimpan memori kelam dari salah satu peristiwa paling tragis dalam sejarah Indonesia: kebakaran maut pada 15 Mei 1998.
Tragedi ini, yang terjadi di tengah gejolak Kerusuhan Mei 1998, menewaskan sekitar 488 jiwa, menjadikannya salah satu luka terdalam dalam perjalanan reformasi Indonesia.
Bagi wisatawan sejarah, lokasi ini menawarkan pengalaman merenungi masa lalu yang penuh pelajaran, sekaligus mengenang dampak krisis sosial dan ekonomi yang dapat memicu kekerasan massal.
Dibangun pada akhir 1980-an dan diresmikan pada 1991 dengan nama Yogya Plaza, Mall Klender awalnya adalah kebanggaan Jakarta Timur. Pusat perbelanjaan ini menawarkan pengalaman belanja modern dengan toko serba ada, bioskop, restoran, dan area bermain anak, menyaingi mal-mal ternama seperti Mal Arion di Rawamangun.
Lokasinya yang strategis, hanya 30 menit dari Monumen Nasional (Monas) melalui Transjakarta, menjadikannya destinasi populer bagi keluarga dan remaja pada masanya. Namun, di balik kemegahannya, mall ini menjadi saksi bisu dari kerusuhan yang mengguncang Indonesia selama transisi dari Orde Baru menuju era reformasi.
Kronologi Tragedi Mei 1998 di Mall Klender
Tragedi Mall Klender tidak lepas dari konteks Kerusuhan Mei 1998, yang dipicu oleh krisis ekonomi Asia, pengangguran massal, inflasi tinggi, dan ketidakpuasan terhadap pemerintahan Presiden Soeharto.