Kenapa Banyak Pria Takut Diajak Menikah?
- Pixaby
Selain itu, ternyata faktor budaya yang mana ketika masyarakat menekan pria dari segala arah juga memengaruhi kesiapan pria untuk menikah. Beberapa faktor yang dimaksud tersebut antara lain:
Tekanan Finansial Sebagai Hambatan Utama
Dalam banyak budaya, termasuk Indonesia, pernikahan bukan sekadar ikatan cinta. Ia adalah simbol kesiapan ekonomi. Pria dituntut untuk sudah punya rumah, kendaraan, dan penghasilan tetap sebelum menikah. Sebuah laporan dari Pew Research Center tahun 2023 menunjukkan bahwa lebih dari 60 persen pria usia 25–34 tahun di negara berkembang menunda pernikahan karena beban finansial.
Tekanan ini bukan hanya datang dari dalam diri, tapi juga dari ekspektasi sosial dan keluarga. Dan ketika standar itu belum terpenuhi, banyak pria merasa belum pantas melangkah ke jenjang selanjutnya.
Maskulinitas Tradisional yang Menyempitkan Ekspresi Emosi
Budaya yang memuja ‘laki-laki kuat dan tidak boleh menunjukkan ketakutan’ menyebabkan banyak pria menyimpan keraguannya sendiri. Mereka tidak diajarkan untuk membicarakan kecemasan atau rasa tidak siap. Ketimbang mengaku takut, mereka memilih diam, bercanda, atau menjauh.
“Pria diajari untuk menghindari ketidaknyamanan emosional, bukan menghadapinya,” kata Dr. Michael Addis, profesor psikologi di Clark University.