Bangun Tidur Badan Sakit Semua? Bisa Jadi Tanda 4 Penyakit Ini!

Ikustrasi Bangun Tidur badan Pegal dan Lesu
Sumber :
  • Freepik

LifestylePernahkah kamu bangun tidur lalu merasa seluruh badan pegal, seakan-akan habis lari maraton padahal semalam hanya tidur biasa? Banyak orang menganggap ini wajar akibat kurang tidur atau posisi tidur yang salah.

Kenapa Badan Selalu Sakit Setelah Bangun Tidur? Ini 7 Penyebab Umumnya

Namun, rasa sakit di seluruh tubuh yang muncul setiap pagi bisa jadi pertanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius. Menurut berbagai sumber medis, nyeri tubuh saat bangun tidur dapat dikaitkan dengan kondisi seperti fibromyalgia, radang sendi, gangguan tidur, hingga defisiensi vitamin D. Jika rasa sakit berlangsung lama dan mengganggu aktivitas, jangan abaikan bisa jadi tubuh sedang memberi sinyal penting.

Kenapa Tubuh Bisa Sakit Semua di Pagi Hari?

Saat tidur, tubuh sebenarnya sedang melakukan “perbaikan” pada sel dan jaringan. Namun, bila ada inflamasi, gangguan tidur, atau kekurangan nutrisi, proses pemulihan tidak berjalan optimal. Akibatnya, rasa sakit atau kaku otot muncul saat bangun.

Bangun Tidur Kok Badan Kayak Abis Olahraga? Ini Penjelasan Medisnya

Melansir laman Healthline, ada banyak faktor yang bisa menyebabkan nyeri tubuh, termasuk kekurangan vitamin D, fibromyalgia, dan arthritis. Hal ini menunjukkan bahwa gejala sederhana seperti pegal di pagi hari tidak boleh diremehkan.

1. Fibromyalgia

Fibromyalgia adalah kondisi kronis yang ditandai dengan nyeri otot menyeluruh, rasa lelah ekstrem, serta gangguan tidur. Penderitanya sering merasa bangun tidur tetap lelah dan sakit di sekujur tubuh.

Tidur Cuma 6 Jam? Waspada, Risiko Kanker & Serangan Jantung Mengintai!

Melansir laman Versus Arthritis, pasien fibromyalgia sering kali tidak mendapatkan tidur dalam yang cukup, sehingga kualitas tidur yang buruk justru memperburuk rasa nyeri. Gejalanya antara lain:

  • Rasa sakit menyebar di banyak area tubuh
  • Kelelahan meski tidur cukup
  • Kekakuan otot di pagi hari
  • “Tender points” atau titik nyeri sensitif

Selain itu, sebuah meta-analisis menemukan kaitan antara fibromyalgia dan vitamin D. Makrani et al. (2017) menyatakan bahwa analisis ini menunjukkan bahwa kadar vitamin D serum pada pasien fibromyalgia secara signifikan lebih rendah dibanding kelompok kontrol.

Artinya, kekurangan vitamin D bisa memperburuk gejala fibromyalgia, termasuk rasa sakit di pagi hari.

2. Radang Sendi (Arthritis)

Radang sendi, seperti rheumatoid arthritis (RA) atau osteoarthritis (OA), juga menjadi penyebab umum rasa sakit saat bangun tidur. Pada penderita arthritis, sendi menjadi kaku, nyeri, bahkan bengkak. Kekakuan pagi hari biasanya berlangsung lebih dari 30 menit, terutama pada penderita RA.

Saat tidur, tubuh jarang bergerak. Akibatnya, sendi yang sudah meradang semakin kaku. Melansir  Verywell Health, penderita arthritis yang kekurangan vitamin D juga lebih sering mengalami nyeri kronis, termasuk di malam hari yang mengganggu tidur.

Tanda-tanda yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Kaku sendi lebih dari setengah jam di pagi hari
  • Nyeri sendi yang simetris (misalnya di kedua tangan)
  • Sendi bengkak, hangat, atau terasa keras

Jika gejala ini terus muncul, segera konsultasikan dengan dokter, karena penanganan dini dapat mencegah kerusakan sendi lebih lanjut.

3. Gangguan Tidur

Tidur yang buruk bisa membuat tubuh terasa sakit di pagi hari. Kondisi seperti insomnia atau sleep apnea (henti napas saat tidur) dapat mengganggu siklus tidur dalam (deep sleep) yang berperan penting dalam pemulihan otot dan jaringan.

Melansir laman Sleep Foundation, orang dengan fibromyalgia sangat rentan mengalami gangguan tidur. Mereka tidak mendapatkan tidur dalam, sehingga rasa sakit makin memburuk. Fenomena ini sering disebut painsomnia, nyeri yang membuat tidur terganggu, lalu tidur buruk memperparah rasa nyeri.

Gejala yang mengarah pada gangguan tidur meliputi:

  • Sering terbangun di malam hari
  • Mendengkur keras atau terengah saat tidur
  • Merasa lelah meski tidur lama
  • Mengantuk berat di siang hari

Jika kualitas tidur memburuk dan rasa sakit di tubuh makin parah, evaluasi medis (misalnya tes polisomnografi) sangat dianjurkan.

4. Defisiensi Vitamin D

Vitamin D berperan penting dalam menjaga kesehatan tulang, otot, dan sistem imun. Kekurangannya dapat menyebabkan nyeri otot, kelemahan, serta rasa lelah berlebihan.

Healthline menyebut defisiensi vitamin D sebagai salah satu penyebab umum nyeri tubuh. Hal ini diperkuat oleh penelitian Makrani et al. (2017) yang menemukan hubungan signifikan antara kadar vitamin D rendah dan gejala nyeri kronis, termasuk fibromyalgia.

Gejala defisiensi vitamin D bisa berupa:

  • Nyeri otot tanpa sebab jelas
  • Kelelahan terus-menerus
  • Suasana hati mudah turun (depresif)
  • Tulang rapuh atau mudah sakit

Mengatasi kekurangan vitamin D bisa melalui paparan sinar matahari, konsumsi makanan kaya vitamin D (ikan berlemak, telur, susu fortifikasi), atau suplemen sesuai anjuran dokter.

Namun di satu sisi, yang membuat kondisi ini sulit dikenali adalah gejala yang saling mirip. Fibromyalgia, arthritis, gangguan tidur, dan defisiensi vitamin D semuanya bisa menyebabkan rasa sakit umum di tubuh. Karena itu, pemeriksaan medis menjadi kunci untuk membedakan penyebab yang mendasari.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera periksakan diri jika kamu mengalami:

  • Nyeri tubuh atau kaku sendi selama beberapa minggu berturut-turut
  • Nyeri disertai pembengkakan, demam, atau penurunan berat badan
  • Kelelahan parah meski tidur cukup
  • Gejala yang makin lama makin memburuk

Dokter mungkin akan merekomendasikan tes darah (kadar vitamin D, tanda inflamasi, fungsi tiroid), pemeriksaan radiologi sendi, atau evaluasi tidur.

Tips Sementara untuk Meringankan Gejala

Sambil menunggu pemeriksaan medis, ada beberapa langkah yang bisa dicoba:

  • Lakukan peregangan ringan setelah bangun tidur
  • Gunakan kompres hangat di area yang kaku
  • Pastikan tidur di kasur dan bantal yang nyaman
  • Jaga pola tidur teratur
  • Perbanyak makanan bergizi dan olahraga ringan

Namun, perlu diingat tips ini hanya membantu sementara, bukan pengganti terapi medis.