Parfum Bisa Bikin Kanker dan Ganggu Kesuburan? Ini Fakta Mengejutkan dari Ahli!

ilustrasi menggunakan parfum
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Tampil wangi setiap saat menjadi umum dilakukan oleh kita. Selain meningkatkan rasa percaya diri, tampil selalu wangi juga memberikan kenyamanan terhadap orang-orang di sekitar kita.

5 Kebiasaan Kecil yang Bisa Menurunkan Risiko Kanker Payudara

Maka tidak heran jika kita selalu menggunakan deodorant, parfum, body mist, body spray. Bahkan mungkin Anda akan sering menyemprotkan parfum, body mist atau body spray dalam jeda waktu tertentu demi memastikan Anda teta wangi.

Namun, hati-hati, sering menyemprotkan parfum, body mist atau body spray langsung ke tubuh bisa berdampak besar pada hormon tubuhmu loh. Kok bisa? Mari kita telaah lebih lanjut.

Waspada 1 dari 4 Orang Dewasa di Indonesia Mengalami Obesitas

Melansir laman dari Hindustan Times, dalam sebuah studi yang dipublikasikan di Journal of Environmental Health Science and Engineering yang dirilis di tahun 2022 lalu, para peneliti menemukan bahwa phthalates, aldehydes, paraben, dan garam berbasis aluminium adalah kontaminan utama dalam produk aroma. Komponen ini diketahui dapat menimbulkan efek samping seperti alergi, kanker payudara, gangguan reproduksi (terutama pada pria), alergi kulit, kerusakan sistem saraf, hingga sakit kepala migrain bagi konsumen.

Parfum Bisa Dikaitkan dengan Masalah Kesuburan dan Penyakit Tiroid?

Menyoroti bahaya serius dari penggunaan parfum berkualitas buruk, dokter anestesiologi dan spesialis manajemen nyeri intervensi, Dr. Kunal Sood, MD,  menegaskan bahwa banyak wewangian mengandung bahan kimia yang dapat mengganggu sistem hormon tubuh.

Tidur Cuma 6 Jam? Waspada, Risiko Kanker & Serangan Jantung Mengintai!

“Bahan kimia ini dikenal sebagai endocrine disruptors (pengganggu sistem endokrin). Yang paling sering ditemukan dalam parfum adalah phthalates dan musk sintetis. Phthalates membantu aroma bertahan lebih lama, tetapi penelitian mengaitkannya dengan masalah kesuburan dan penyakit tiroid. Musk sintetis dapat meniru estrogen, yang secara teori bisa meningkatkan risiko kanker terkait hormon, seperti kanker payudara,” jelas dia.

Halaman Selanjutnya
img_title