Mood Swing di Jam 4–5 Sore? Ternyata Ada Penjelasan Ilmiahnya!
- Freepik
Lifestyle –Pernah merasa gampang marah, lebih sensitif, atau sekadar lelah berat saat jarum jam mendekati pukul 4–5 sore di kantor? Fenomena ini bukan hanya dialami satu dua orang. Banyak pekerja merasakan mood swing sore hari menjelang pulang.
Sering kali, hal kecil yang sebenarnya sepele jadi terasa mengganggu. Pertanyaannya, apakah ini hanya karena tubuh kehabisan tenaga, atau ada penjelasan ilmiah di baliknya?
Faktor Biologis di Balik Mood Swing Sore Hari
Tubuh manusia memiliki ritme sirkadian, yaitu jam biologis yang mengatur energi, kewaspadaan, dan suasana hati sepanjang hari. Umumnya, energi kita memuncak pada pagi hingga siang, lalu menurun secara perlahan menjelang sore.
Ditambah lagi, setelah makan siang, kadar gula darah bisa menurun kembali. Penurunan ini memengaruhi stabilitas emosi, membuat kita lebih mudah lelah atau kesal. Inilah alasan kenapa banyak orang merasakan kantuk, lesu, bahkan jadi lebih mudah tersinggung di penghujung hari kerja.
Faktor Psikologis
Selain faktor biologis, ada juga faktor psikologis yang berperan besar. Salah satunya adalah decision fatigue atau kelelahan mengambil keputusan. Sejak pagi hingga sore, otak kita dipaksa untuk membuat ratusan keputusan, mulai dari yang sederhana balas email mana duluan hingga yang kompleks strategi kerja atau presentasi penting.
Semakin sore, ’baterai mental’ ini makin terkuras. Akibatnya, kemampuan otak untuk mengendalikan emosi pun melemah. Harapan untuk segera pulang juga bisa jadi bumerang. Begitu masih ada pekerjaan menumpuk, muncul frustrasi karena merasa terjebak di antara kewajiban dan keinginan untuk beristirahat.
Faktor Lingkungan
Lingkungan kantor juga tak kalah berpengaruh. Menjelang pulang, suasana biasanya lebih riuh: orang-orang beres-beres, obrolan meningkat, atau atasan yang tiba-tiba memberi instruksi tambahan. Semua itu bisa memperbesar stres yang sudah menumpuk.
Selain itu, pikiran kita sudah setengah melayang pada perjalanan pulang macet di jalan, antrean transportasi umum, atau kewajiban rumah tangga. Transisi psikologis dari dunia kerja ke kehidupan personal inilah yang membuat otak bekerja ekstra, menambah rasa jenuh dan emosi yang tak stabil.
Sementara itu, psikolog klinis dan penulis buku Emotional First Aid, Dr. Guy Winch, Ph.D., menyebut kondisi lelah secara emosional di penghujung hari memang membuat kita jauh lebih sensitif.
“Ketika kita lelah secara emosional, kemampuan kita untuk mengatur emosi menurun drastis, sehingga hal kecil yang biasanya bisa kita abaikan terasa jauh lebih mengganggu,” kata dia dalam wawancaranya di Psychology Today.
Artinya, mood swing di sore hari bukanlah tanda kita lemah, tetapi memang tubuh dan pikiran sudah bekerja keras seharian. Otak kehilangan sebagian kemampuannya untuk menahan respons emosional, sehingga reaksi kecil pun bisa jadi besar.
Tips Mengelola Mood Swing Jelang Pulang
Kabar baiknya, mood swing sore hari bisa diantisipasi. Berikut beberapa langkah sederhana yang bisa dicoba:
- Ambil jeda sejenak
Luangkan 5–10 menit untuk berdiri, stretching, atau sekadar berjalan di sekitar kantor. Aktivitas kecil ini bisa menyegarkan tubuh dan pikiran. - Camilan sehat
Sediakan buah, yogurt, atau kacang untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil. Hindari camilan tinggi gula yang justru bikin energi cepat turun lagi. - Dengarkan musik menenangkan
Musik bisa menjadi “terapi mini” untuk mengurangi stres. Pilih lagu yang ringan atau menenangkan untuk menstabilkan emosi. - Buat to-do list untuk besok
Menuliskan sisa pekerjaan untuk esok hari membantu pikiran lebih lega, karena kita tidak perlu terus-menerus mengingatnya. - Self-talk positif
Ingatkan diri sendiri bahwa rasa lelah dan emosi ini wajar. Dengan begitu, kita lebih mudah menerima keadaan tanpa menyalahkan diri.