Kenapa Jumat Sore Selalu Terasa Lama? Mengulik Fenomena ‘Friday Syndrome’ yang Bikin Mager di Kantor
Jumat, 19 September 2025 - 11:00 WIB
Sumber :
- Freepik
Jika ditanya, banyak orang merasa Jumat sore seperti “dipanjangkan.” Ada beberapa alasan psikologis di balik hal ini:
- Perhatian Terganggu
Fokus terpecah karena pikiran sudah melayang pada rencana weekend. Ketika perhatian tidak menyatu pada pekerjaan, waktu terasa berjalan lebih pelan. - Motivasi Menurun
Hadiah emosional (liburan) sudah ada di depan mata. Akibatnya, motivasi untuk menyelesaikan tugas menurun drastis. - Kelelahan Kumulatif
Setelah bekerja penuh dari Senin sampai Kamis, energi fisik dan mental menurun. Kombinasi lelah dan bosan membuat kita lebih mudah terdistraksi. - Imajinasi yang Aktif
Bayangan tentang makan malam bersama teman, nonton film, atau tidur siang panjang membuat pekerjaan terasa makin tidak menarik dibandingkan apa yang menanti setelah jam kerja.
Strategi Menghadapi Friday Syndrome
Meski terasa wajar, Friday Syndrome bisa merugikan jika tidak dikelola dengan baik. Ada beberapa cara agar Jumat tetap produktif tanpa mengorbankan mood santai:
- Selesaikan Pekerjaan Berat Sebelum Jumat
Atur jadwal agar tugas-tugas besar selesai di Kamis. Sisakan pekerjaan ringan untuk Jumat, sehingga pikiran lebih lega. - Gunakan Jumat Pagi untuk Fokus
Pagi hari biasanya energi masih cukup stabil. Manfaatkan untuk menyelesaikan hal-hal penting sebelum rasa malas datang di sore hari. - Beri Diri Reward Kecil
Misalnya, izinkan diri minum kopi favorit atau mendengarkan musik santai di sela pekerjaan. Hal ini bisa menjaga mood tetap positif. - Anggap Jumat sebagai Hari Transisi
Alih-alih memaksakan diri seperti hari biasa, jadikan Jumat sebagai momen bridging antara kerja dan liburan. - Tetap Realistis dengan Ekspektasi
Sadari bahwa produktivitas di Jumat tidak akan setinggi Senin. Dengan begitu, kamu tidak merasa frustrasi saat konsentrasi menurun.