Si Pencari Muka di Kantor, Taktik Penjilat Biar Terlihat Hebat di Depan Bos

Ilustrasi makan siang bersama rekan kerja
Sumber :
  • iStock

Lifestyle –Pernahkah Anda melihat rekan kerja yang tiba-tiba terlihat sangat sibuk ketika bos lewat? Atau selalu setuju dengan semua ide atasan meski sebenarnya tidak masuk akal? Atau bahkan, diam-diam menyalahkan orang lain agar dirinya terlihat benar?

Tren 2026: Mengapa Aset Digital Menjadi Pilihan Investor Modern

Jika ya, kemungkinan besar Anda sedang berhadapan dengan tipe karyawan penjilat atau dalam istilah psikologi disebut sycophant. Fenomena ini tidak asing di dunia kerja modern. Hampir setiap kantor punya satu atau dua orang yang lebih sibuk mencari muka daripada bekerja sungguh-sungguh.

Meski sekilas tampak sepele, perilaku penjilat bisa merusak kepercayaan tim, menurunkan moral, hingga menciptakan lingkungan kerja yang toksik.

Kenapa Payudara Bisa Turun Meski Belum Menikah? Ini Penjelasan Medisnya

Pertama pahami apa itu penjilat di tempat kerja?  Penjilat di tempat kerja adalah orang yang menggunakan sanjungan berlebihan, pujian kosong, atau bahkan manipulasi demi keuntungan pribadi, terutama agar terlihat hebat di depan bos.

“Penjilat ada di mana-mana… mulai dari pujian kecil, sanjungan yang berminyak, hingga pengkhianatan terang-terangan," kata  penulis di Psychology Today Deborah Parker, Ph.D., dan Mark Parker, Ph.D.  

10 Kebiasaan Orang Jakarta yang Bikin Turis Kaget, Harus Ekstra Persiapan

Mereka bahkan mengibaratkan perilaku ini seperti distorsi dalam hubungan sosial. Menurut Parker, Perilaku penjilat memalsukan dasar interaksi kita dengan orang lain dan merusak pondasi komunitas yang kita jalani.

Dengan kata lain, penjilat bukan hanya sekadar ‘tukang cari muka’, tapi juga ancaman bagi integritas lingkungan kerja.

Taktik Umum Penjilat di Kantor

1. Pura-Pura Sibuk Saat Bos Lewat

Salah satu trik klasik adalah terlihat sibuk setiap kali atasan muncul. Bukan karena ada pekerjaan mendesak, tapi semata agar terlihat berdedikasi. Padahal, produktivitas nyata tidak bisa diukur dari kepura-puraan.

2. Selalu Setuju dengan Ide Bos

Penjilat tidak berani berbeda pendapat. Apa pun yang dikatakan bos, mereka akan mengiyakan. Bahkan, ketika ide tersebut jelas-jelas kurang realistis. Ini disebut opinion conformity,menyetujui hanya demi terlihat loyal, bukan karena percaya pada ide itu.

3. Menyalahkan Rekan Kerja atau Mengambil Kredit

Lebih parah lagi, ada penjilat yang rela mengorbankan rekan kerja demi keuntungan pribadi. Misalnya, mengklaim ide orang lain sebagai miliknya atau menyalahkan tim saat ada masalah. Perilaku ini berkaitan dengan Machiavellianism di tempat kerja, yakni sifat manipulatif dan ambisius yang rela merendahkan orang lain demi naik ke atas.

4. Sanjungan Berlebihan

Flattery atau sanjungan memang trik utama para penjilat. Benjamin Rogers, peneliti yang tulisannya dimuat di Journal of Personality and Social Psychology, mengatakan bahwa orang menggunakan sanjungan karena itu sangat efektif dan mudah disamarkan seolah-olah hanya sikap ramah.

Sanjungan yang terus-menerus bisa membuat atasan terlena, bahkan lebih percaya pada penjilat ketimbang pada karyawan yang benar-benar bekerja keras.

Lantas mengapa ada orang yang rela melakukan semua ini? Ramani Durvasula, profesor psikologi di UCLA, menjelaskan dalam wawancara dengan CNN bahwa pujian bisa bersifat adiktif bahwa sanjungan itu seprti obat. Semakin sering diterima, semakin ingin ditambah lagi.

Dalam banyak kasus, penjilat justru adalah orang yang memiliki rasa percaya diri rendah. Mereka mencari validasi eksternal agar merasa berharga. Di sisi lain, ada juga yang memang ambisius secara ekstrem dan melihat menjilat sebagai strategi cepat untuk mempercepat karier.

Dampak Penjilat di Kantor

Perilaku penjilat tidak hanya mengganggu individu, tapi juga berdampak lebih luas:

  • Bagi Tim: menurunnya kepercayaan, rekan kerja merasa tidak adil, dan suasana kerja jadi penuh kecurigaan.
  • Bagi Individu: karyawan yang kompeten bisa kehilangan apresiasi karena bos lebih terpesona dengan penjilat.
  • Bagi Organisasi: pimpinan bisa kehilangan masukan kritis karena hanya mendengar “iya” dari orang-orang di sekelilingnya. Akibatnya, keputusan bisa keliru dan efisiensi organisasi menurun.

Majalah HR HCAMag menekankan bahwa jika dibiarkan, penjilat bisa membuat budaya kerja menjadi rapuh karena favoritisme dan manipulasi menjadi hal yang dianggap wajar.

Strategi Menghadapi Rekan Kerja Penjilat

Jika Anda bekerja dengan tipe rekan seperti ini, ada beberapa strategi yang bisa dilakukan:

  1. Tetap Obyektif
    Jangan ikut terbawa emosi. Hadapi dengan fakta dan data. Jika hasil kerja Anda kuat, itu akan lebih berbicara daripada sanjungan kosong.
  2. Bangun Kredibilitas Sendiri
    Dokumentasikan pencapaian Anda. Catatan kinerja yang jelas akan melindungi Anda jika ada klaim palsu dari penjilat.
  3. Perkuat Hubungan dengan Rekan Kerja Lain
    Bangun aliansi positif di kantor. Dukungan dari tim membuat penjilat sulit mengisolasi Anda.
  4. Pemimpin Perlu Waspada
    Jika Anda seorang manajer, jangan terlena dengan sanjungan. Hargai kritik membangun, dorong transparansi, dan fokus pada hasil nyata.