Cerita Penyitas Autoimun, Afifah Luthfiyyah Bangkit Lewat Usaha Makanan
- Freepik
Wanita berkacamata ini juga mengungkap bahwa jika memang dirinya tidak memiliki waktu memasak lantaran harus menjalani pemeriksaan kesehatan ke rumah sakit atau bahkan dirawat di rumah sakit. Dirinya memilih untuk mengganti program Jumat Berkahnya dalam bentuk uang yang dialokasikan ke pengajian anak yatim.
“Ada kalanya aku tidak bisa masak di hari Jumat, misalnya jika jadwal kontrol ke rumah sakit, flare, atau sedang dirawat. Kalau seperti itu, sebagai gantinya aku hanya berikan donasi dalam bentuk uang ke pengajian anak yatim tempat ibu mengajar,” kata dia.
Dia juga mengungkap bahwa program ini sudah dilakukannya bahkan sebelum menjalankan bisnis usaha makanan tersebut. Ada banyak manfaat yang dirasakannya dengan berbagi kepada sesama.
“(Jumat berkah) Ini sudah aku lakukan bahkan sebelum (membangun usaha) STAFI. Niatnya murni agar Allah ridha, dan alhamdulillah aku merasakan manfaatnya badan terasa lebih bugar dan semangat, ditambah doa-doa baik dari yang menerima. Setelah mengikuti pelatihan dari DANA, aku juga baru paham bahwa usaha yang baik juga harus memiliki dampak sosial, dan ternyata apa yang aku udah lakukan selama ini sudah termasuk (sebagai dampak sosial). Dari situ, aku semakin mantap menjalankan Jumat Berkah. Saat mengikuti kelas mentoring DisBerdaya, aku juga mendapat wawasan baru tentang pentingnya dampak sosial dalam bisnis, yang membuat aku semakin bersemangat untuk melanjutkan inisiatif ini,” cerita dia.
Afifah Luthfiyyah
- Istimewa
Program SisBerdaya dan DisBerdaya
PT Espay Debit Indonesia Koe (DANA Indonesia) berkomitmen terus mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), khususnya kaum perempuan dan disabilitas. Lewat program SisBerdaya dan DisBerdaya yang digulirkan sejak tahun 2023, DANA bersama Ant International telah memberdayakan sebanyak 5.000 perempuan pelaku usaha, dan lebih dari 100 UMKM disabilitas perempuan.