Benarkah Lihat Wajah Cantik dan Tampan Bisa Bikin Ingatan Lebih Tajam? Ini Faktanya!
- Instagram Chris Hemsworth
Lifestyle –Apakah wajah cantik justru mengganggu atau memotivasi kita untuk meningkatkan daya ingat? Menurut sebuah studi baru yang dipublikasikan di jurnal Evolutionary Psychology, jawabannya adalah yang kedua.
Orang yang menarik secara fisik dapat memicu dorongan motivasi sehingga orang lain berusaha lebih keras untuk tampil mengesankan di hadapan mereka.
“Secara naluri, kita mungkin berpikir bahwa melihat orang yang sangat menarik bisa mengganggu fokus dan menurunkan kemampuan kognitif. Namun, tujuan untuk menarik pasangan justru bisa membuat seseorang berusaha menampilkan kemampuan mental yang lebih baik," kata peneliti utama studi ini yang juga seorang psikolog di East Carolina University, Michael Baker, dalam rilis pers yang dikutip dari laman medical daily.
Untuk menguji teori tersebut, Baker dan timnya dari East Carolina University melakukan dua eksperimen.
Dalam eksperimen pertama, mereka merekrut 58 mahasiswa heteroseksual. Separuh dari mereka diminta menatap wajah lawan jenis selama tujuh detik.
Setengah dari kelompok ini secara acak ditugaskan untuk melihat wajah yang dianggap sangat menarik, sementara separuh lainnya melihat wajah yang penampilannya rata-rata.
Selama sesi menatap wajah, para peserta mendengarkan sebuah cerita tentang keseharian dua orang yang melakukan berbagai kegiatan dan berinteraksi sosial. Setelah itu, mereka diberi enam pertanyaan untuk menguji kemampuan mereka mengingat detail dari cerita tersebut.
Hasilnya? Peserta yang melihat wajah menarik sambil mendengarkan cerita dapat mengingat lebih banyak detail dibandingkan mereka yang melihat wajah dengan penampilan biasa.
Menariknya, efek ini jauh lebih kuat pada pria dibandingkan wanita. Pria yang melihat wajah perempuan menarik mampu mengingat detail cerita jauh lebih baik dibandingkan wanita. Sementara itu, performa wanita relatif sama, terlepas dari wajah seperti apa yang mereka lihat saat mendengarkan cerita.
Pada bagian kedua penelitian, para peneliti melibatkan lebih banyak peserta, yakni 123 mahasiswa. Cerita dan rangkaian wajah yang ditampilkan sama seperti eksperimen pertama, tetapi urutannya diubah.
Sepertiga kelompok pertama memulai dengan melihat wajah menarik, mendengarkan cerita, lalu melihat wajah biasa sebelum menjalani tes memori.
Sepertiga kelompok kedua melihat wajah biasa, mendengarkan cerita, lalu melihat wajah menarik sebelum menjalani tes.
Kelompok terakhir hanya melihat wajah dengan penampilan biasa, baik sebelum maupun setelah mendengarkan cerita.
Hasil kali ini menunjukkan bahwa pria dan wanita sama-sama terpengaruh oleh wajah yang menarik, karena wajah orang menarik ditampilkan kembali sebelum peserta mengikuti tes memori.
Para peneliti percaya bahwa wajah yang menarik mampu memicu tujuan jangka pendek untuk menarik pasangan, yang membuat seseorang ingin menunjukkan kemampuan mental yang lebih baik demi mengesankan orang tersebut. Sementara itu, wajah dengan penampilan biasa tidak cukup memicu dorongan itu.
Dari perspektif evolusi, usaha mental ini mungkin lebih kuat pada pria karena mereka cenderung berusaha lebih keras untuk mengesankan calon pasangan. Sebaliknya, wanita mungkin tidak ingin menghabiskan terlalu banyak energi untuk mencari pasangan karena tingkat persaingan yang lebih rendah.
Memori: Kemampuan Dasar yang Penting untuk Bertahan Hidup
Dalan penelitian tersebut, peneliti menulis bahwa memori adalah proses kognitif dasar yang terkait erat dengan keterampilan bertahan hidup. Pendekatan evolusi terhadap kognisi sosial menunjukkan bahwa tujuan jangka pendek untuk menarik pasangan dapat membuat seseorang berusaha menampilkan kemampuan mental yang lebih baik.
Dengan menunjukkan kemampuan ini, mereka meningkatkan peluang untuk menarik calon pasangan dan memberikan sinyal bahwa mereka memiliki berbagai karakteristik yang menguntungkan secara reproduktif.