Mata Kedutan Jangan Dianggap Rindu, Bisa Jadi Tanda Awal Masalah Neurologis!

Ilustrasi masalah kesehatan mata
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Di masyarakat Indonesia, mata kedutan sering kali dikaitkan dengan mitos katanya sih, ada yang sedang rindu. Padahal, secara medis, kedutan pada mata atau kelopak mata atas (myokymia) bisa menjadi sinyal tubuh bahwa ada sesuatu yang tidak seimbang. Mulai dari kelelahan, stres, hingga masalah kesehatan serius, mata kedutan bisa menjadi alarm halus dari sistem saraf.

11 Cara Mengelola Stres pada Ibu Hamil agar Terhindar dari Flek dan Komplikasi Kehamilan

Alih-alih mengabaikan, penting bagi kita untuk memahami kapan mata kedutan masih tergolong wajar dan kapan harus segera diperiksa ke dokter.

Pertama mari pahami apa itu mata kedutan. Mata kedutan adalah gerakan tidak terkendali (spasme ringan) yang terjadi pada otot kelopak mata, terutama bagian atas. Kedutan ini biasanya berlangsung beberapa detik hingga menit, dan dapat muncul berulang dalam waktu tertentu.

Anak Selalu Ogah Sekolah Tiap Hari Senin? Ini Cara Hadapi Tanpa Marah-Marah

Menurut profesor neurologi dan oftalmologi di University of Utah, Dr. Kathleen Digre, kedutan mata biasanya tidak menyakitkan dan bersifat sementara. Namun, bila berlangsung lama atau terjadi berulang dalam jangka panjang, hal itu bisa menandakan kondisi neurologis yang lebih serius seperti blefarospasme, atau gangguan saraf wajah lainnya.

Penyebab Umum Kedutan Mata yang Sering Diabaikan

Beberapa pemicu umum yang sering menjadi penyebab kedutan antara lain:

1. Kelelahan dan Kurang Tidur

Weekend Jadi Malas Mandi? Hati-hati Bisa Jadi Tanda Awal Masalah Gangguan Mental

Ketika tubuh kekurangan istirahat, sistem saraf menjadi lebih sensitif terhadap stimulasi kecil. Hal ini bisa memicu otot-otot kecil seperti kelopak mata menjadi aktif secara tidak terkendali.

2. Stres dan Kecemasan

Stres dapat memicu berbagai respons fisik, termasuk kontraksi otot kecil. Dr. Digre menjelaskan bahwa pasien dengan tingkat kecemasan tinggi sering mengalami gejala seperti kedutan atau otot berkedut lainnya.

3. Konsumsi Kafein Berlebihan

Kafein dapat merangsang sistem saraf pusat. Mengonsumsi kopi, teh, atau minuman energi secara berlebihan bisa membuat otot-otot menjadi lebih mudah berkontraksi secara tidak terkendali.

4. Paparan Layar Berlebihan

Menatap layar terlalu lama dapat menyebabkan kelelahan otot mata dan iritasi ringan, yang juga bisa memicu kedutan.

Kapan Harus Waspada? Ini Batas Normal dan Tidak Normal

Kedutan ringan yang hilang dalam hitungan jam atau hari umumnya tidak berbahaya. Namun, kamu harus mulai waspada bila:

  • Kedutan berlangsung lebih dari seminggu
  • Disertai nyeri atau pembengkakan
  • Terjadi di seluruh wajah atau menyebar ke area pipi dan rahang
  • Kelopak mata sulit dibuka (blefarospasme)
  • Mengganggu aktivitas sehari-hari

Menurut American Academy of Ophthalmology (AAO), jika kedutan mata disertai gejala lain seperti penglihatan ganda, wajah terkulai, atau bicara melantur, maka sebaiknya segera konsultasi dengan dokter spesialis neurologi atau mata.

Penyakit Serius di Balik Kedutan Mata

Meskipun kedutan ringan bersifat jinak, beberapa kondisi kesehatan serius bisa menyebabkannya:

1. Blefarospasme

Blefarospasme adalah gangguan neurologis langka yang menyebabkan kontraksi otot kelopak mata terus-menerus. Kondisi ini bersifat kronis dan bisa mengganggu penglihatan.

Penjelasan dari Dr. Kathleen Digre, yang juga aktif dalam riset blefarospasme, menyebutkan bahwa penderita biasanya awalnya hanya merasakan kedutan ringan, namun lama-lama bisa menjadi parah hingga sulit membuka mata.

2. Hemifacial Spasm

Kondisi ini terjadi ketika saraf wajah mengalami iritasi, menyebabkan kedutan yang meluas dari mata ke pipi hingga dagu. Berbeda dengan blefarospasme yang hanya di kelopak mata, hemifacial spasm biasanya hanya terjadi di satu sisi wajah.

3. Multiple Sclerosis (MS) dan Penyakit Saraf Lain

Dalam kasus sangat jarang, kedutan bisa menjadi salah satu gejala awal dari penyakit neurologis seperti MS atau Parkinson. Kedutan pada mata bisa disertai kelemahan otot lain, kesemutan, atau kesulitan bergerak.

Penanganan dan Cara Mengatasi Kedutan Mata

Jika kedutan disebabkan oleh hal ringan seperti stres atau kurang tidur, langkah-langkah ini bisa membantu:

  • Istirahat cukup: Tidur malam 7–9 jam membantu sistem saraf berfungsi optimal.
  • Kurangi kafein: Ganti kopi dengan teh herbal atau air putih.
  • Relaksasi: Lakukan meditasi, yoga, atau napas dalam untuk meredakan stres.
  • Gunakan tetes mata: Jika mata kering, gunakan tetes mata agar otot tidak teriritasi.
  • Beri jeda dari layar: Terapkan aturan 20-20-20 (setiap 20 menit, lihat objek sejauh 20 kaki selama 20 detik).

Namun, jika kedutan berlangsung lebih dari seminggu, disertai gejala wajah lain, atau mengganggu aktivitas, maka:

  • Segera konsultasikan ke dokter mata atau neurolog
  • Dokter bisa menyarankan terapi botox untuk kasus blefarospasme
  • Dalam beberapa kasus, MRI atau CT scan mungkin dibutuhkan untuk mendeteksi gangguan saraf