Orang Tua Sering Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki, Menyehatkan atau Justru Berisiko?
- Freepik
Lifestyle –Tren hidup alami kini merambah ke kebiasaan berjalan kaki. Tak sedikit orang mulai mencoba berjalan tanpa alas kaki baik di rumah, taman, bahkan Pantai dengan klaim bahwa kebiasaan ini menyehatkan tubuh dan menenangkan pikiran. Tapi benarkah jalan kaki tanpa alas baik untuk kesehatan? Atau justru berisiko menimbulkan cedera dan masalah kaki?
Untuk menjawabnya, kita perlu menilik lebih dalam dari sisi medis dan biomekanika. Salah satu ahli yang banyak meneliti soal ini adalah Dr. Irene S. Davis, profesor di Harvard Medical School dan pendiri Spaulding National Running Center. Dalam berbagai publikasi ilmiah dan wawancaranya, Irene Davis menjelaskan bahwa berjalan tanpa alas dapat memberikan manfaat luar biasa dengan syarat dilakukan secara bertahap dan di lingkungan yang aman.
Kaki Telanjang dan Gaya Hidup Modern
Kaki manusia pada dasarnya dirancang untuk berjalan tanpa alas. Ribuan tahun sebelum sepatu ditemukan, nenek moyang kita menempuh ribuan langkah di permukaan alami seperti tanah, pasir, atau rumput. Dalam sudut pandang biomekanika, sepatu modern dengan bantalan tebal dan sol kaku justru mengubah cara kerja alami kaki.
“Kaki kita mengandung struktur kompleks dengan banyak otot kecil yang seharusnya aktif saat berjalan. Tapi sepatu modern telah membuat otot-otot itu tidak bekerja sebagaimana mestinya,” katanya dalam sebuah wawancara dengan Harvard Health Publishing.
Manfaat Jalan Tanpa Alas Kaki Menurut Ilmu Kedokteran
Beberapa manfaat yang terbukti secara ilmiah dari berjalan tanpa alas kaki antara lain:
1. Meningkatkan Keseimbangan dan Koordinasi
Ketika telapak kaki langsung menyentuh tanah, reseptor saraf di kaki terstimulasi lebih banyak. Ini meningkatkan kesadaran tubuh terhadap posisi dan gerakan (propriosepsi), yang penting untuk keseimbangan, terutama pada lansia.
2. Mengaktifkan Otot Kecil di Kaki
Berjalan tanpa sepatu memaksa otot-otot intrinsik kaki bekerja lebih keras untuk menstabilkan tubuh. Dalam jangka panjang, ini bisa memperkuat otot dan mencegah cedera seperti plantar fasciitis.
3. Meningkatkan Postur Tubuh
Sepatu sering membuat postur tubuh condong ke depan atau ke belakang akibat hak tinggi atau sol yang tidak seimbang. Barefoot walking melatih tubuh untuk berdiri dan berjalan dalam posisi netral yang lebih sehat bagi tulang belakang.
4. Melancarkan Sirkulasi Darah
Karena lebih banyak otot yang bekerja, peredaran darah ke kaki dan tungkai meningkat. Ini sangat bermanfaat bagi mereka yang sering mengalami kaki dingin atau kesemutan karena aliran darah yang buruk.
5. Redakan Stres lewat “Grounding”
Kontak langsung dengan tanah dipercaya bisa menyerap ion negatif dan membantu mengurangi stres oksidatif dalam tubuh. Meskipun masih kontroversial, beberapa studi awal menunjukkan bahwa praktik grounding dapat membantu menurunkan kadar kortisol dan meningkatkan kualitas tidur.
Risiko Jalan Tanpa Alas yang Tak Boleh Diabaikan
Meski manfaatnya menarik, barefoot walking tidak bebas risiko. Berikut beberapa potensi bahaya yang perlu dipertimbangkan:
1. Cedera Akibat Permukaan Kasar atau Tajam
Tanpa perlindungan, kaki rentan terhadap luka, tertusuk batu, kaca, atau benda tajam lainnya. Cedera ini bisa ringan atau berujung infeksi serius, terutama jika tidak langsung dibersihkan.
2. Infeksi Kulit dan Jamur
Tanah atau permukaan lembap bisa mengandung bakteri, jamur, atau parasit. Risiko infeksi meningkat bila ada luka terbuka atau jika kebersihan kaki tidak dijaga dengan baik.
3. Nyeri Tumit dan Plantar Fasciitis
Transisi mendadak dari sepatu empuk ke tanpa alas bisa membebani jaringan di tumit, terutama pada orang dengan telapak kaki datar (flat feet) atau berat badan berlebih.
“Jangan langsung berjalan jauh tanpa sepatu jika sebelumnya kaki selalu tertopang penuh. Tubuh butuh waktu untuk adaptasi,” ujar Irene Davis.
4. Kulit Kaki Menebal atau Pecah-Pecah
Meski ini adalah mekanisme alami tubuh untuk perlindungan, jika berlebihan bisa menyebabkan rasa tidak nyaman dan mudah luka.
Siapa yang Dianjurkan atau Tidak Dianjurkan Berjalan Tanpa Alas?
Menurut Irene Davis, barefoot walking aman untuk sebagian besar orang sehat, khususnya:
- Anak-anak yang sedang belajar keseimbangan
- Orang dewasa aktif yang tidak memiliki riwayat cedera kaki
- Mereka yang ingin meningkatkan kesadaran tubuh atau melatih otot kaki
Namun, beberapa kelompok disarankan untuk berhati-hati atau berkonsultasi terlebih dulu:
- Penderita diabetes (karena risiko luka dan neuropati)
- Lansia dengan gangguan keseimbangan
- Orang dengan kelainan bentuk kaki yang parah
Tips Aman Berjalan Tanpa Alas Kaki
Untuk mendapatkan manfaatnya tanpa mengalami cedera, ikuti beberapa tips berikut:
- Mulai dari rumah
Lakukan barefoot walking di rumah terlebih dahulu di permukaan aman seperti lantai kayu, keramik, atau karpet. - Pilih permukaan alami dan bersih
Tanah taman yang kering, rumput bersih, atau pasir pantai adalah permukaan ideal. Hindari jalan berkerikil, panas, atau area publik yang kotor. - Lakukan secara bertahap
Mulai dengan 5–10 menit per hari, lalu tambahkan durasi sesuai kenyamanan. - Periksa dan rawat kaki secara rutin
Cuci kaki setelah aktivitas, keringkan dengan baik, dan oleskan pelembap jika kulit mulai kering atau pecah-pecah. - Perhatikan sinyal tubuh
Jika muncul nyeri, luka, atau perubahan bentuk kaki, hentikan sementara dan konsultasi ke dokter.
Alternatif: Sepatu Minimalis untuk Sensasi Tanpa Alas
Bagi yang tinggal di lingkungan tidak memungkinkan untuk berjalan benar-benar tanpa alas, ada sepatu minimalis. Sepatu ini dirancang menyerupai sensasi berjalan tanpa alas, dengan sol tipis dan fleksibel tapi tetap memberi perlindungan dari benda tajam.
Banyak pelari profesional dan penggemar barefoot walking menggunakan sepatu jenis ini sebagai bentuk transisi sebelum benar-benar barefoot, atau saat berada di tempat umum.
Jalan kaki tanpa alas bukan hanya soal gaya hidup alami, tapi juga bisa menjadi salah satu cara menjaga kesehatan otot kaki, postur tubuh, dan keseimbangan. Namun seperti halnya metode apa pun, tidak semua orang cocok langsung mempraktikkannya. Perlu pemahaman, kehati-hatian, dan adaptasi bertahap agar manfaatnya bisa dirasakan tanpa menimbulkan masalah baru.
“Barefoot walking adalah cara untuk mengembalikan fungsi alami kaki kita. Tapi penting untuk memahami bagaimana dan kapan melakukannya dengan benar,” Irene menyimpulkan.
Jadi, jika kamu tertarik mencoba berjalan tanpa alas, mulailah dari yang sederhana, dengarkan tubuhmu, dan jangan ragu untuk bertanya pada ahli jika ragu. Kesehatan bukan soal ikut tren, tapi soal memahami apa yang terbaik untuk tubuhmu sendiri.