Viral Konten Kreator Singgung Tidur Siang Seperti Bayi, Apa Benar Tidur Siang Bagi Pekerja Bikin Malas Kerja?
- iStock
Lifestyle –Sosok konten creator kenamaan sempat jadi sorotan lantaran statmentnya mengenai tidur siang yang viral di media sosial TikTok belum lama ini. Sang konten creator tersebut sempat menyinggung bahwa sosok yang tidur siang layaknya seperti anak bayi.
“Lo tidur siang apa? Lo bayi? Bayi 1 tahun, 2 tahun tidur siang. Siapa yang tidur siang? Lo capek ya kerja,” demikian kutipan pernyataan sang konten creator yang viral dan dijadikan bahan nyinyiran netizen.
Rasa kantuk di siang hari meski sudah tidur cukup adalah hal yang lumrah bagi semua orang tak terkecuali pegawai kantoran. Rasa kantuk yang tak tertahankan itu akhirnya membuat sebagian pekerja memilih untuk menundukkan kepala sejenak di meja, rebahan di musala, atau memanfaatkan waktu istirahat untuk tidur siang singkat.
Masalahnya, ada yang bangun tidur siang dengan semangat dan otak segar, tapi ada juga yang justru bangun dengan perasaan lebih malas, pusing, dan enggan lanjut kerja. Lalu, pertanyaannya apakah tidur siang saat jam kerja memang baik untuk tubuh dan produktivitas, atau justru bikin makin mager dan malas gerak?
Pertama mari bahas mengapa kita mengantuk di tengah hari? Ngantuk di siang hari bukanlah tanda malas, melainkan bagian dari ritme sirkadian tubuh yaitu jam biologis yang mengatur kapan tubuh aktif dan kapan butuh istirahat. Di antara pukul 1 hingga 3 siang, otak kita memang mengalami penurunan kewaspadaan secara alami.
Fenomena ini dikenal sebagai post-lunch dip meskipun tetap bisa terjadi bahkan jika kamu belum makan. Proses biologis ini membuat tubuh terasa lelah dan sulit fokus. Itulah sebabnya, banyak orang merasa tertarik untuk tidur sebentar di siang hari.
Manfaat Tidur Siang untuk Pekerja (Jika Dilakukan dengan Benar)
Tidur siang tidak hanya memberi rasa nyaman, tapi juga terbukti secara ilmiah membawa manfaat besar bagi kesehatan otak dan performa kerja.
1. Meningkatkan Fokus dan Konsentrasi
Power nap bisa membantu otak kembali siaga dan siap menerima informasi baru.
2. Menurunkan Stres dan Tekanan Darah
Tidur siang sebentar dapat menurunkan kadar kortisol—hormon stres—dan membantu mengendurkan ketegangan tubuh.
3. Meningkatkan Daya Ingat dan Kreativitas
Tidur singkat memberi waktu bagi otak untuk menyusun ulang informasi yang diterima di pagi hari.
4. Mengembalikan Energi untuk Sisa Hari
Istirahat singkat di siang hari membuat tubuh terasa segar kembali, seperti “di-restart”.
Menurut neuroscientist dan penulis buku Take a Nap! Change Your Life, Dr. Sara Mednick, tidur siang singkat sangat efektif untuk memulihkan kemampuan kognitif, memperbaiki mood, dan menjaga produktivitas sepanjang hari.
Meski tidur siang punya banyak manfaat, ada juga orang yang justru merasa tidak segar setelah tidur siang. Faktor-faktornya bisa meliputi ritme sirkadian pribadi, pola tidur malam yang sudah stabil, hingga kebiasaan dan preferensi individu. Kalau kamu termasuk yang tidak nyaman tidur siang, bisa coba alternatif seperti jalan kaki ringan di luar ruangan, meditasi 5 menit, latihan pernapasan atau peregangan otot hingga minum air putih dan konsumsi buah segar
Power Nap vs. Tidur Kebablasan
Durasi tidur siang sangat menentukan efeknya. Ini perbedaannya:
1. Power Nap (10–20 Menit):
Tidur sebentar tapi cukup untuk menyegarkan otak tanpa masuk ke fase tidur dalam. Kamu bangun lebih segar dan siap kerja lagi.
2. Tidur 30–60 Menit:
Berisiko memasuki fase tidur dalam, tetapi belum selesai satu siklus tidur. Hasilnya? Bangun dalam kondisi pusing, lesu, dan tidak fokus disebut sleep inertia.
3. Tidur >90 Menit:
Memungkinkan menyelesaikan satu siklus tidur penuh, tetapi tentu tidak praktis bagi pekerja karena butuh waktu dan tempat nyaman seperti di rumah.
Kesimpulannya, durasi tidur siang yang pendek dan terkontrol jauh lebih aman dan efektif untuk meningkatkan kinerja kerja.
Risiko Tidur Siang Terlalu Lama
Tidur siang yang terlalu panjang atau tidak tepat waktu bisa menimbulkan masalah baru:
1. Mengganggu Tidur Malam
Tidur siang lewat dari jam 3 sore bisa menggeser jam tidur malam dan menyebabkan insomnia ringan.
2. Bangun dalam Kondisi Pusing
Bangun dari tidur dalam sebelum waktunya dapat menimbulkan sleep inertia—rasa linglung dan malas yang justru mengganggu produktivitas.
3. Citra Negatif di Lingkungan Kerja
Tidur siang terlalu lama atau terlalu sering bisa menimbulkan kesan malas atau tidak profesional, terutama jika dilakukan secara terbuka tanpa komunikasi yang baik.
Tips Tidur Siang Ideal di Kantor
Kalau kamu ingin tidur siang tapi tetap profesional dan produktif, coba tips berikut:
- Batasi durasi maksimal 20 menit.
Gunakan alarm agar tidak kebablasan. - Tidur antara jam 1–2 siang.
Ini waktu ideal secara biologis dan tidak mengganggu tidur malam. - Cari tempat tenang dan gelap.
Bisa di ruang istirahat, musala, atau bahkan di meja kerja dengan mata tertutup. - Gunakan penutup mata atau headphone.
Untuk meredam cahaya dan suara yang mengganggu. - Coba teknik "caffeine nap".
Minum kopi sebelum tidur siang. Kafein mulai bereaksi 20–30 menit, jadi kamu bangun tepat saat efek kopi mulai bekerja—hasilnya lebih segar.
Perusahaan Besar yang Mendukung Tidur Siang
Beberapa perusahaan teknologi dan institusi dunia bahkan mendorong karyawan mereka untuk tidur siang karena manfaatnya yang terbukti:
- Google menyediakan nap pod di kantor pusatnya.
- Nike memberi fasilitas ruang tidur singkat.
- NASA melakukan studi tentang manfaat tidur siang untuk pilot dan astronot.
Dalam studi NASA, pilot yang tidur selama 26 menit mengalami peningkatan kewaspadaan sebesar 54% dan peningkatan kinerja sebesar 34% dibanding yang tidak tidur. Artinya, tidur siang bukan sekadar pelarian dari rasa kantuk tapi benar-benar meningkatkan performa kerja.