Mirip Flu Tapi Bisa Mematikan! Ini Gejala Awal Terinfeksi Hantavirus

Hantavirus
Sumber :
  • iStock

LifestyleDemam tinggi, pegal-pegal, batuk ringan, dan tubuh lemas. Kedengarannya seperti flu, ya? Tapi hati-hati, itu bisa jadi tanda awal infeksi hantavirus, virus langka namun berbahaya yang bisa merusak paru-paru dan menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani.

Minum Paracetamol Saat Sakit Sedikit? Bisa Jadi Malah Bikin Masalah Baru

 

Masih terdengar asing? Faktanya, Kementerian Kesehatan RI baru saja merilis laporan adanya 8 kasus hantavirus di Indonesia per 19 Juni 2025. Artinya, virus ini bukan lagi masalah negara lain. Ia sudah ada di sekitar kita.

Mengunyah Jahe Mentah, Rahasia Alami untuk Menurunkan Berat Badan dengan Cepat?

 

Lebih mengkhawatirkan, banyak orang tidak menyadari bahwa mereka sedang sakit karena hantavirus, karena gejalanya sangat mirip dengan flu biasa.

Waspada Saat Liburan! Ini Cara Mencegah Keracunan Makanan Saat Traveling

 

Apa Itu Hantavirus dan Mengapa Sangat Berbahaya?

 

Hantavirus adalah sekelompok virus dari keluarga Bunyaviridae yang ditularkan melalui hewan pengerat, terutama tikus. Ada dua sindrom utama yang bisa disebabkan oleh virus ini:

 

  1. HFRS (Hemorrhagic Fever with Renal Syndrome):
    Umum di Asia dan Eropa. Menyerang ginjal dan pembuluh darah.

  2. HPS (Hantavirus Pulmonary Syndrome):
    Lebih umum di Amerika, tapi bisa muncul di wilayah tropis seperti Indonesia. Menyerang sistem pernapasan dan paru-paru.

 

Dari keduanya yang paling berbahaya adalah HPS. Menurut berbagai data, angka kematian akibat HPS bisa mencapai 35–50%, tergantung kecepatan penanganan.

"Hantavirus adalah infeksi zoonosis yang menular dari tikus ke manusia, dan sering kali datang tanpa peringatan. Diagnosis dini sangat krusial karena progres penyakit bisa sangat cepat," demikian penjelasan dari  mantan Direktur Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Dr. Anne Schuchat, M.D.

 

Berbeda dengan virus seperti flu atau COVID-19, hantavirus tidak menular antar manusia dalam kasus umumnya. Penularan utama terjadi lewat paparan langsung terhadap kotoran tikus, terutama dari urine atau feses tikus yang sudah kering dan menjadi debu. Selain itu melalui air liur tikus, gigitan tikus (meskipun jarang) hingga makanan atau permukaan yang terkontaminasi. Oleh karena itu, kegiatan seperti membersihkan gudang lama, dapur yang jarang dipakai, atau loteng yang berdebu bisa menjadi momen berisiko tinggi.

 

Gejala Awal Hantavirus: Mirip Flu, Tapi Ada yang “Beda”

 

Gejala hantavirus biasanya muncul dalam 1–2 minggu setelah paparan. Awalnya, gejala ini sangat menipu karena mirip flu atau infeksi virus biasa. Mereka umumnya akan mengalami demam tinggi, nyeri otot, terutama di punggung dan paha. Selain itu, kelelahan ekstrem, sakit kepala, mual, muntah, atau diare hingga batuk ringan dan kering.

 

Namun, yang membedakan hantavirus dari flu biasa adalah kemunculan sesak napas yang memburuk secara cepat, biasanya terjadi pada hari ke-3 hingga ke-6 setelah gejala awal.

"Kesalahpahaman paling fatal adalah ketika pasien atau dokter mengira ini cuma flu. Padahal, dalam hitungan hari, bisa terjadi gagal napas mendadak," ungkap Dr. Anne Schuchat.

Jika tidak segera ditangani, infeksi hantavirus bisa berkembang sangat cepat menjadi edema paru, yaitu kondisi ketika paru-paru terisi cairan.

 

Gejala lanjutan yang harus diwaspadai:

 

  • Sesak napas hebat

  • Rasa berat atau nyeri di dada

  • Detak jantung meningkat

  • Tekanan darah turun drastis

  • Kondisi syok dan gagal napas

 

Banyak pasien dengan HPS harus dirawat di ICU dengan bantuan ventilator. Tanpa pertolongan medis intensif, risiko kematian sangat tinggi dalam waktu singkat.

 

 

Apakah Ada Obat atau Vaksin untuk Hantavirus?

 

Hingga saat ini, belum ada obat spesifik maupun vaksin untuk hantavirus. Pengobatan hanya bersifat supportive care, artinya mengelola gejala dan menjaga fungsi organ vital:

 

  • Pemberian oksigen

  • Ventilator untuk bantu napas

  • Obat pengurang demam dan nyeri

  • Pemantauan cairan tubuh dan tekanan darah

 

Diagnosis yang cepat dan penanganan di fasilitas medis yang memadai adalah kunci untuk meningkatkan peluang selamat.

 

 

Cara Mencegah Hantavirus di Rumah

 

Berikut ini langkah-langkah pencegahan praktis yang bisa kamu lakukan:

 

  • Jaga kebersihan rumah dan gudang:
    Jangan biarkan kotoran tikus menumpuk. Segera bersihkan dengan desinfektan.

 

  • Gunakan masker dan sarung tangan saat bersih-bersih:
    Terutama saat membersihkan ruangan lama, berdebu, atau jarang dibuka.

 

  • Jangan sapu kotoran tikus kering!
    Semprot dulu dengan desinfektan atau air sabun sebelum dibersihkan untuk menghindari virus beterbangan di udara.

 

  • Tutup makanan rapat-rapat:
    Jangan biarkan makanan terbuka karena bisa jadi sumber kontaminasi.

 

  • Tutup lubang akses tikus:
    Gunakan kawat kasa atau plester semen pada ventilasi, retakan tembok, dan celah pintu.

 

Hantavirus mungkin bukan nama virus yang sering kita dengar. Tapi dengan adanya kasus aktif di Indonesia, kini saatnya kita lebih waspada. Jangan anggap enteng gejala flu kalau kamu baru saja bersih-bersih area kotor yang berpotensi dipenuhi tikus.

 

Ingat deteksi dini menyelamatkan nyawa. Virus ini tidak menular dari orang ke orang, tapi begitu masuk ke tubuh, dan bisa berubah menjadi ancaman mematikan dalam hitungan hari.

Kalau kamu sering bersih-bersih rumah lama atau tinggal di daerah dengan tikus liar, jangan lupakan masker, sarung tangan, dan desinfektan. Lindungi dirimu dan keluargamu dari ancaman yang tidak terlihat, tapi nyata, hantavirus.