Pinjol Legal Vs Ilegal, Ini 10 Cara Mudah Bedakan Pinjaman Daring yang Terdaftar di OJK

Lifestyle – Pertumbuhan pinjaman online atau pinjol di Indonesia semakin pesat dalam beberapa tahun terakhir. Kemudahan proses, pencairan dana cepat, serta akses yang praktis membuat layanan ini menjadi alternatif finansial yang diminati masyarakat.

Namun, tingginya permintaan ini juga diiringi dengan maraknya pinjol ilegal yang kerap menjerat pengguna dengan bunga tinggi dan praktik penagihan yang tidak manusiawi.

Agar Anda tidak menjadi korban penyalahgunaan pinjaman online ilegal, penting untuk memahami bagaimana membedakan platform pinjol legal dan ilegal. Salah satu indikator utama legalitas sebuah layanan pinjaman online adalah status terdaftar dan berizin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Lantas, bagaimana cara mengenali ciri-ciri platform pinjaman online yang benar-benar resmi dan terdaftar di OJK? Berikut penjelasannya:

1. Terdaftar dan Berizin di Situs Resmi OJK

Ciri paling jelas dari pinjol legal adalah keberadaannya di daftar resmi OJK. Anda dapat mengeceknya melalui situs OJK pada bagian daftar perusahaan fintech lending. Pastikan nama platform dan badan hukumnya sesuai dengan yang tertera di situs OJK.

2. Menampilkan Informasi Perizinan Secara Terbuka

Platform pinjaman online resmi akan mencantumkan nomor terdaftar dan izin dari OJK di situs maupun aplikasinya. Biasanya informasi ini terdapat di bagian footer website atau halaman profil aplikasi. Jika informasi ini tidak ditemukan, Anda patut curiga.

3. Transparansi Bunga dan Biaya Lainnya

Pinjol legal wajib mencantumkan informasi mengenai bunga, tenor, biaya layanan, dan denda secara terbuka sebelum pengguna menyetujui pinjaman. Transparansi ini merupakan syarat yang diatur oleh OJK untuk melindungi konsumen.

4. Tidak Mengakses Kontak Pribadi secara Berlebihan

Platform yang resmi hanya akan meminta izin akses pada data yang relevan, seperti kamera, lokasi, dan memori untuk verifikasi identitas. Jika aplikasi meminta akses ke seluruh kontak, SMS, atau galeri tanpa alasan jelas, kemungkinan besar itu pinjol ilegal.

5. Proses Penagihan Sesuai Etika dan Ketentuan OJK

Pinjaman online legal harus mengikuti kode etik penagihan yang ditetapkan oleh Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) dan diawasi oleh OJK. Penagihan dilakukan secara sopan, tidak dengan intimidasi, apalagi ancaman.

6. Alamat Kantor dan Identitas Perusahaan Jelas

Pinjol yang legal mencantumkan alamat kantor fisik, nomor layanan konsumen, serta nama perusahaan yang jelas. Hal ini menunjukkan bahwa mereka memiliki struktur organisasi yang bisa dipertanggungjawabkan secara hukum.

7. Memiliki Layanan Pengaduan Konsumen

Platform resmi menyediakan saluran pengaduan bagi konsumen seperti email, nomor telepon, atau fitur live chat. Hal ini menunjukkan bahwa mereka bertanggung jawab terhadap keluhan pengguna dan terbuka untuk evaluasi layanan.

8. Terafiliasi dengan AFPI (Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia)

Pinjol yang resmi dan legal biasanya tergabung dalam AFPI. Asosiasi ini bekerja sama dengan OJK untuk memastikan bahwa penyelenggara pinjaman mengikuti standar operasional yang sesuai regulasi.

9. Tidak Menggunakan Promosi yang Menyesatkan

Pinjol legal tidak akan menggunakan iklan yang menjanjikan pencairan instan tanpa syarat, atau mengaburkan informasi biaya pinjaman. Mereka harus mengikuti etika promosi yang jujur dan bertanggung jawab.

10. Review Pengguna Cenderung Positif dan Kredibel

Cek ulasan pengguna di Google Play Store atau App Store. Aplikasi pinjol legal umumnya memiliki rating yang stabil, ulasan yang wajar, dan tidak penuh dengan keluhan penipuan atau intimidasi.

Memahami legalitas pinjaman online adalah langkah awal untuk melindungi diri dari risiko keuangan dan penyalahgunaan data pribadi. Dengan hanya memilih platform pinjol yang terdaftar di OJK, Anda bisa memanfaatkan layanan pinjaman secara aman, transparan, dan sesuai regulasi.

Jangan tergiur kemudahan tanpa melakukan pengecekan, karena keamanan finansial Anda dimulai dari keputusan yang bijak.