Kenapa Kelas Menengah Sering Terjebak di Middle Income Trap? Ini Penjelasan dan Cara Menghindarinya

Ilustrasi mengatur keuangan
Sumber :
  • Freepik

Kelas menengah sering kali belum memiliki pemahaman yang cukup tentang pengelolaan keuangan pribadi. Banyak yang belum terbiasa membuat anggaran, mencatat pengeluaran, atau memiliki tujuan keuangan jangka panjang. Akibatnya, uang yang diperoleh hanya habis untuk kebutuhan jangka pendek tanpa ada strategi untuk membangun aset atau sumber penghasilan pasif.

Baru Kehilangan Pekerjaan? Coba Cara Ini untuk Bangkit dan Jadi Pengusaha Mandiri

3. Bergantung pada Satu Sumber Penghasilan

Banyak orang di kelas menengah hanya bergantung pada gaji tetap bulanan. Ketergantungan ini membuat mereka rentan terhadap perubahan ekonomi, seperti pemutusan hubungan kerja atau krisis finansial. Tanpa penghasilan tambahan dari investasi, bisnis sampingan, atau portofolio keuangan lainnya, stabilitas ekonomi keluarga menjadi sangat rapuh.

PHK Bukan Akhir! Coba 10 Peluang Bisnis Tanpa Kantor Ini, Bisa Jadi Jalan Rezeki Baru Anda

4. Kurang Memprioritaskan Investasi

Alih-alih mengalokasikan dana untuk investasi yang bisa menghasilkan nilai tambah di masa depan, sebagian besar kelas menengah memilih menabung dalam bentuk uang tunai atau deposito yang pertumbuhannya sangat terbatas.

7 Ide Bisnis Modal Kecil Setelah PHK, Mudah Dijalankan dan Minim Risiko

Mereka juga cenderung menghindari risiko, padahal investasi yang cerdas—meskipun memiliki risiko—dapat memberikan keuntungan lebih besar dalam jangka panjang.

5. Terjerat Utang Konsumtif

Halaman Selanjutnya
img_title